Respon Meristem Tunas Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Penambahan Air Kelapa pada Media MS yang Mengandung 2,4-D dalam Pembentukan Kalus

Wenkhintawat, Wenkhintawat (2011) Respon Meristem Tunas Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Penambahan Air Kelapa pada Media MS yang Mengandung 2,4-D dalam Pembentukan Kalus. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_WENKHINTAWAT_84081_2011.pdf] Text
final_B1_WENKHINTAWAT_84081_2011.pdf

Download (409kB)

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L.) termasuk jenis rempah yang
digunakan sebagai penyedap masakan, obat tradisioanal dan bahan
kosmetik. Potensi bawang putih yang cukup besar, namun tidak diikuti
dengan produksi yang tinggi menyebabkan kurang terpenuhi permintaan
pasar. Teknik kultur jaringan merupakan salah satu alternatif yang dapat
memperbanyak tanaman bawang putih dalam waktu singkat dengan
merangsang pertumbuhan kalus bawang putih. Penelitian ini bertujuan
mengetahui respon meristem tunas bawang putih (Allium sativum L.)
dalam pembentukan kalus terhadap penambahan 2,4-D dan air kelapa pada
media MS dengan berbagai konsentrasi.
Penelitian dilakukan di Laboratorium BBI-UPTD P2HP Lubuk
Minturun, Padang, Sumatra Barat dari bulan Februari sampai April 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan kombinasi antara
2,4- Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) dengan air kelapa pada media
MS. Konsentrasi 2,4-D yang ditambahkan 0,2 ppm yang dikombinasikan
dengan penambahan 50 mL/L, 75 mL/L, 100 mL/L, 125 mL/L, dan 150
mL/L air kelapa dengan 5 kali ulangan. Parameter dalam penelitian ini
adalah waktu munculnya kalus, persentase hidup kalus, tekstur kalus dan
warna kalus. Berat basah dan biomassa kalus, tinggi planlet dan jumlah
daun dianalisis menggunakan uji ANOVA, dan dilanjutkan dengan uji
DUNCAN taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan kombinasi 2,4-
D dan air kelapa pada media MS meristem tunas bawang putih
memberikan respon terhadap perpanjangan tunas, jumlah daun dan mampu
merangsang dan membentuk kalus. Kalus terbentuk pada minggu ke dua
setelah masa tanam. Pembentukan kalus terbaik dengan pemberian
kombinasi 0,2ppm 2,4-D dengan 125 mL/L air kelapa

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: Q Science > QK Botany
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi-S1
Depositing User: Risna Juita S.IP
Date Deposited: 08 Oct 2025 01:30
Last Modified: 08 Oct 2025 01:30
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/26506

Actions (login required)

View Item
View Item