Deiksis Bahasa Mandailing di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat.

Andriani, Nila (2011) Deiksis Bahasa Mandailing di Kenagarian Ujung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_NILA_ANDRIANI_86430_4677_2011.pdf] Text
final_B1_NILA_ANDRIANI_86430_4677_2011.pdf

Download (397kB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: apa saja bentukdeiksis orang, tempat, dan waktu yang digunakan oleh masyarakat Ujung GadingKecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat dan bagaimanapemakaian deiksis orang, tempat, dan waktu yang digunakan oleh masyarakatUjung Gading Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. Tujuanpenelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang bentuk dan pemakaiandeiksis orang, tempat, dan waktu.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metodedeskriptif. Dalam memperoleh data, penulis menggunakan metode cakap danmetode simak. Dalam metode cakap penulis mengadakan percakapan denganinforman sehingga terjadi kontak antara peneliti dengan informan. Metode simakyaitu dengan cara menyimak penggunaan bahasa lisan informan. Data yangdiperoleh kemudian ditranskripkan, diidentifikasikan, diklasifikasikan,diinterpretasikan, dan akhirnya disimpulkan. Dari hasil penelitian didapatkan 45bentuk deiksis yang terdiri dari 18 bentuk deiksis persona, 15 bentuk deiksistempat, dan 12 bentuk deiksis waktu.Bentuk yang termasuk deiksis persona kategori orang pertama yaitu, au’saya’, ita ’kita’, dan ami ’kami’. Deiksis persona kategori orang kedua adalah ho’kamu laki-laki dan kamu perempuan’, dan omu/ omu sude ’kalian/kaliansemuanya’. Deiksis persona kategori orang ketiga adalah iya ’dia’, dan alai’mereka’. Deiksis persona yang termasuk kategori orang kedua dan kategori orangketiga adalah nenek ’nenek’, ongku ’kakek’, abang ’kakak laki-laki’, uni ’kakakperempuan’, unde (bibi) ’adik atau kakak perempuan ayah’, mamak (paman)’adik/kakak laki-laki ibu atau mertua laki-laki’, uci (bibi) ’mertua perempuan danadik/kakak perempuan dari ayah’, ayah ketek (ayah) ’adik laki-laki ayah’, etek’adik perempuan ibu’, ayah tuo (ayah) ’kakak laki-laki dari ayah’ dan mak tuo(ibu) ’kakak perempuan dari ibu’. Deiksis tempat atau kata ganti deiksis ruangsering diidentikkan dengan keterangan tempat. Dalam bahasa Mandailing diKenagarian Ujung Gading, terdapat 17 bentuk deiksis tempat, yaitu incat ’atas’,toru ’bawah’, jadu ’sana’, son ’sini’, jae ’hilir’, julu ’mudik’, muko ’depan’,balakang ’belakang’, ambirang ’kiri’, siamun ’kanan’ bagasan ’dalam’, luar’luar’, topi ’tepi’, tonga ’tengah’, dan donok ’dekat’. Dalam bahasa Mandailing diKenagarian Ujung Gading, terdapat 12 bentuk deiksis waktu, yaitu sannari’sekarang’, non ’nanti’, nangkin ’tadi’, tongkin nai ’sebentar lagi’, tokinon ’barusaja’, cogot ’besok’, cogot potang ’besok sore’, potangi ’kemarin’, potangon’kemarin lusa’, nabaron ’dahulu’, poken cogot ’minggu besok’, bulan cogot’bulan besok’.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: BAHASA MANDAILING, BAHASA DAERAH
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Mutia Farida S.Sos
Date Deposited: 07 Oct 2025 07:12
Last Modified: 07 Oct 2025 07:12
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/26406

Actions (login required)

View Item
View Item