Ningsih, Sari Puspa (2011) Peran Elit dalam Penertiban Warung Danguang danguang di Nagari Gaduik. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_SARI_PUSPA_NINGSIH_73818_1595_2011.pdf [thumbnail of final_B1_SARI_PUSPA_NINGSIH_73818_1595_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_SARI_PUSPA_NINGSIH_73818_1595_2011.pdf
Download (3MB)
Abstract
Warung danguang-danguang di Padang Hijau yang dibangun sejak tahun 2005
merupakan tempat yang dikunjungi pengunjung untuk bersantai dengan keluarga atau
sebagai tempat persinggahan bagi pengunjung yang akan melakukan perjalanan ke
Palupuah, Lubuk Sikaping dan Medan, namun sejak tahun 2006 warung ini beralih fungsi
sebagai tempat pacaran bagi muda-mudi yang bagi sebagian masyarakat tidak sesuai
dengan norma yang mereka anut seperti berpelukan, berciuman dan bahkan sudah
mengarah perzinaan. Tindakan muda-mudi yang mencemarkan kampung membuat
masyarakat tergerak untuk menertibkannya, dalam hal ini elit juga berperan dalam
mengontrol masyarakat namun peran yang dilakukan elit menghadapi berbagai kendala.
Hal ini sangat menarik untuk diteliti, di sini peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai
Peran Elit dalam Penertiban Warung Danguang-danguang di Nagari Gaduik.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori elit dan masyarakat
yang dikemukakan oleh Vilvredo Pareto. Menurut Pareto masyarakat sebagai
suatu sistem, pada prinsipnya terdiri dari 2 kategori pokok yaitu: (1) Elit yang
memerintah dan (2) Elit yang tidak memerintah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian
studi kasus instrinsik, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara. Teknik pemilihan informan yang dilakukan adalah teknik purposive
sampling, dalam penelitian ini ada 18 orang informan yang diwawancarai tentang
peran elit dalam penertiban warung danguang-danguang. Teknik analisis data
yang digunakan adalah model interaktif Miles dan Huberman.
Temuan di lapangan menunjukkan bahwa peranan elit di Nagari Gaduik dalam
menertibkan warung danguang-danguang antara lain: membuat Buek Arek Nagari
berdasarkan hasil musyawarah ninik mamak di Jorong Pandam Gadang Ranggo Malai
(PGRM). Buek Arek terdiri dari 39 ninik mamak yang merupakan gabungan dari 6 suku
di Jorong PGRM. Ketetapan buek arek ini berisi aturan untuk pedagang dan pengunjung.
Peran elit lainnya yaitu memfungsikan Parik Paga Nagari yang merupakan kesatuan
pemuda yang bertugas menjalankan ketetapan buek arek. Kendala yang dihadapi elit di
Nagari Gaduik dalam mengontrol masyarakat antara lain: buek arek berlaku hanya
sebatas Jorong Pandam Gadang Ranggo Malai (PGRM), warung danguang-danguang
sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat dan dukungan pedagang terhadap pemuda liar
yang sering melakukan pemungutan uang kepada pengunjung.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 06 Oct 2025 09:05 |
Last Modified: | 06 Oct 2025 09:05 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/26369 |