Novandri, Rilia (2011) Adat Manyanda Maik Pada Upacara Kematian di Kenagarian Sungai Janiah Kabupaten Solok. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_RILIA_NOVANDRI_84628_4844_2011.pdf [thumbnail of final_B1_RILIA_NOVANDRI_84628_4844_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_RILIA_NOVANDRI_84628_4844_2011.pdf
Download (4MB)
Abstract
Penelitian ini mengungkap tentang Adat Manyanda Maik Pada Upacara Kematian di Kenagarian Sungai Janiah Kabupaten Solok. Latar belakang peneliti melakukan penelitian ini
adalah karena banyaknya generasi muda yang tidak memahami makna dan nilai yang terkandung dalam pelaksanaan adat manyanda maik dan mereka berpendapat bahwa
pelaksanaan adat manyanda maik hanya akan menambah beban keluarga almarhum karena penyelenggaraan adat manyanda maik tersebut membutuhkan biaya yang banyak. Sehingga
terancamnya kelestarian adat manyanda maik di kenagarian Sungai Janiah kerena banyaknya generasi muda yang kurang mendukung pelaksanaan adat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses serta makna dan nilai yang terkandung dalam adat manyanda maik
pada upacara kematian dikenagarian Sungai Janiah dan penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi pemicu untuk penelitian selanjutnya untuk memfokuskan studinya terhadap suatu
makna dari suatu adat. Penelitian ini merupakan penelitian etnografi dengan menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif yaitu menggambarkan proses pelaksanaan adat manyandamaik serta makna dan nilai yang terkandung di dalamnya. Informan dalam penelitian ini adalah para
pemuka adat, tokoh masyarakat dan pemuda. Data diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dan studi dokementasi. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis model interaktif sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menyatakan bahwa Proses pelaksanaan upacara adat kematian (adat
manyanda maik) di kenagarian Sungai Janiah dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap penyelenggaraan upacara dan tahap mendo’a (tahlilan). Dimana pelaksanaan
adat manyanda maik ini harus dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap yang sudah ada. Tiaptiap tahap
tesebut terkandung makna dan nilai tersendir ibagi
masyarakat Sungai Janiah.Makna adat manyanda maik ini
secara umum adalah orang yang manyanda ini dianggap
sebagai pengganti keberadaan orang yang sudah meninggal dunia dan bertujuan untuk
menjaga dan mempererat hubungan silaturrahmi antara induak bako dengan pihak keluarga
almarhum. Sedangkan kalau dari segi nilai yang mengendap didalamnya terdapat nilai gotong
royong, nilai kerukunan dan nilai agama.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan adat
manyanda maik di kenagarian Sungai Janiah harus melalui beberapa tahap yaitu tahap
persiapan, tahap penyelenggaraan dan terakhir tahap mendo’a (Tahlilan). Sedangkan makna
adat manyanda maik adalah orang yang manyanda ini dianggap sebagai pengganti
keberadaan orang yang sudah meninggal dunia. Dalam pelaksanaan adat manyanda maik
tersebut terdapat nilai gotong royong, nilai kerukunan dan nilai agama. Melalui penelitian ini
peneliti menyarankan hendaknya masyarakat dan generasi muda menyesuaikan kembali
pelaksanaan upacara adat dengan ajaran agama Islam sebenarnya agar kita sebagai umat
beragama tidak menyalahi aturan agama kita. Selain itu juga disarankan kepada para ulama
yang ada di nagari Sungai Janiah agar dapat membimbing dan mengarahkan masyarakat
nagari Sungai Janiah dalam melaksanakan upacara adat manyanda maik agar tetap bejalan
sesuai dengan aturan agama Islam.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
Date Deposited: | 06 Oct 2025 00:55 |
Last Modified: | 06 Oct 2025 00:55 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/26278 |