Perbedaan Pengaruh Latihan Sepak Sila dan Latihan Sepak Kura terhadap Ketepatan Servis pada Atlet Klub Sepaktakraw SMP N 18 Padang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan sepak sila dan latihan sepak kura atlet sepaktakraw SMP N 18 Padang. Dalam penelitian ini juga melihat manakah di antara latihan sepak sila dan latihan sepak kura tersebut yang lebih baik untuk meningkatkan ketepatan servis. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet klub sepaktakraw SMP N 18 Padang yang melakukan latihan secara rutin, yang berjumlah 20 orang laki-laki. Semua populasi dijadikan sampel (total sampling). Penelitian ini dilaksanakan bulan November-Desember 2008. Setelah dilakukan Pre test seluruh sampel dirangking dan dibagi menjadi 2 kelompok dengan menggunakan teknik totally ordinal pairing. Kelompok I sebanyak 10 orang diberi perlakuan latihan sepak sila dan kelompok II sebanyak 10 orang diberi perlakuan latihan sepak kura. Jenis penelitian ini adalah experimen semu yang dilakukan selama 4 minggu (16 x pertemuan), dalam 1 minggu latihan dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes ketepatan servis menurut Winarno (2004). Servis yang dilakukan adalah servis bawah dengan 10 kali pengulangan masing-masing 5 kali kaki bagian dalam (sepak sila) dan 5 kali dengan punggung kaki (sepak kura). Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) terdapat pengaruh latihan sepak sila yang berarti terhadap ketepatan servis, 2) terdapat pengaruh latihan sepak kura yang berarti terhadap ketepatan servis, 3) terdapat perbedaan pengaruh yang berarti antara latihan sepak sila dan latihan sepak kura terhadap ketepatan servis, Hal ini untuk melihat perbedaan pengaruh digunakan teknik analisis uji t test sebagai berikut : Berdasarkan hipotesi pertama, hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan latihan sepak sila secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan servis, hal ini dibuktikan dengan t hit 6.70 > t 1.83, dan p 0.000 < α 0.05, artinya terdapat perbedaan antara hasil tes awal (pre-test) dengan tes akhir (post-test) setelah diberikan perlakuan latihan sepak sila. Sedangkan pada hipotesis kedua, hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan latihan sepak kura secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan melakukan servis yaitu t hit 6.70 > t tab tab 1.83, dan p 0.000 < α 0.05. Ini dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal (pre test) dengan hasil tes akhir (post test) pada kelompok 2 setelah diberikan perlakuan latihan sepak kura. Selanjutnya pada hipotesis ketiga,hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh latihan sepak sila dengan latihan sepak kura secara signifikan terhadap ketepatan servis, hal ini dibuktikan yaitu; t 1.83, dan p 0.614 > α 0.05. Hal ini berarti Ha ditolak.