Yunita, Selvia (2011) Mantra Miwiti Bade Pagelaran Ringgit Purwo di Desa Suka Bumi Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_SELVIA_YUNITA_72541_579_2011.pdf [thumbnail of final_B1_SELVIA_YUNITA_72541_579_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_SELVIA_YUNITA_72541_579_2011.pdf
Download (259kB)
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah: (1) Saat ini generasi muda kurang
meminati sastra daerah akibat perkembangan teknologi; (2) Mantra
ini
diwariskan lisan. Cara pewarisan yang demikian tidak dapat menjamin
kelangsungan pewarisan itu sendiri untuk masa yang akan datang; (3) Adanya
anggapan bahwa tradisi mantra sudah kuno dan tidak cocok lagi diterapkan dalam
kehidupan masyarakat. Berdasarkan pengamatan itulah peneliti merasa penting
untuk meneliti dan mendokumentasikan, serta menelaah Mantra Miwiti Bade
Pagelaran Ringgit Purwo yang hidup di Desa Suka Bumi Kecamatan Sangir
Kabupaten Solok Selatan.
Tujuan penelitian secara umum mendeskripsikan Mantra Miwiti Bade
Pagelaran Ringgit Purwo di Desa Suka Bumi Kecamatan Sangir Kabupaten Solok
Selatan. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1)
struktur; (2) faktor pendukung dalam pembacaan mantra; (3) makna mantra; dan
(4) fungsi mantra.
Objek dalam penelitian ini adalah mantra miwiti bade pagelaran ringgit
purwo di Desa Suka Bumi Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Mantra
ini merupakan salah satu sastra lisan di daerah tersebut. Mantra ini digunakan
untuk memulai suatu pergelaran Ringgit Purwo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mantra miwiti bade pagelaran ringgit
purwo di Desa Suka Bumi Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan dalam
strukturnya menggunakan pembukaan mantra, isi mantra dan penutup mantra,
citraan yang ditemukan adalah citraan penglihatan, pendengaran, dan rabaan.
Majas yang ditemukan adalah majas metafora dan majas simile. Aspek pendukung
dalam membawakan mantra adalah: (1) Waktu dalam membawakan mantra
adalah bebas, namun sering dibawakan malam hari sekitar pukul 21.00 WIB; (2)
tempat dalam membawakan mantra adalah di mana pagelaran ringgit purwo
diadakan; (3) Peristiwa dan kesempatan membawakan mantra adalah sebelum
pagelaran diadakan; (4) Pelaku dalam membawakan mantra, artinya hanya
dimiliki oleh orang-orang yang profesinya sebagai dalang atau pemilik mantra;
(5) Perlengkapan untuk membacakan mantra miwiti bade pagelaran ringgit purwo
dari informan I adalah kemenyan, ayam panggang, bedak, kaca, sisir, benang,
jarum jahit, pisau silet, nasi buceng, bawang merah, cabe merah dan hijau, bunga
mawar di dalam gelas berisi air, pisang raja dua sisir, kain kafan, beras satu liter,
air kopi, air teh, air putih, beras digoreng ditambah santan kelapa, kelapa 4 buah,
padi 2 ikat, tebu hitam dua. Informan II tidak menggunakan cabe merah dan hijau,
kelapa 4 buah, padi 2 ikat, tebu hitam dua, sedangkan informan ketiga ini tidak
menggunakan perlengkapan apapun; (6) Pakaian membawakan mantra adalah
baju kemeja, sorjan, celana, kain panjang batik, stagen, blangkon dan keris; (7)
Cara membawakan mantra yaitu dalam posisi bersila, berkonsentrasi. Selanjutnya,
makna mantra ini yaitu meminta keselamatan dan kelancaran pagelaran ringgit
purwo. Sedangkan, fungsi mantra yaitu untuk berhubungan langsung dengan
Tuhan untuk memohon keselamatan dan kelancaran pagelaran tersebut.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 01 Oct 2025 04:54 |
Last Modified: | 01 Oct 2025 04:54 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/26073 |