Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Melalui Kartu Peraga Bagi Anak Autisme: Classroom Action Research di Kelas D1 SLB Autisme YPPA Padang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang dihadapi anak autisme kelas D1 dalam memahami bahasa reseptif. Hal ini terlihat ketika anak tidak mengerti arti ucapan secara lisan. Dalam kelas ada empat siswa dua orang siswa (TR dan TG) kurang dalam pemahaman bahasa reseptif. Dari hasil tes kemampuan awal didapati kenyataan kemampuan TR 33% dalam pemahaman bahasa reseptif sedangkan TG 66 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang upaya meningkatkan kemampuan pemahaman bahasa reseptif anak autisme TR dan TG melalui media kartu peraga. Kartu peraga adalah media yang menarik, sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi anak autisme dalam pemahaman bahasa reseptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas dengan dua siklus, mulai dari perencanaan, tindakan, obeservasi, refleksi dan hasil peneliti bekerjasama dengan guru kelas sebagai kolaborator. Peneliti bertindak sebagai guru dan kolaborator untuk mencatat data, perumusan masalah, serta pelaporan hasil penelitian. Dari hasil observasi ditemui TR dan TG kurang paham bahasa reseptif, setelah data dianalisa dan diberikan intervensi enam kali pertemuan pada siklus I diperoleh hasil peningkatan kemampuan pemahaman TR 66%, sedangkan TG 76, 67%, ini dapat dilihat dari hasil tes perbuatan yang diberikan dengan empat soal tes perbuatan, TR dapat merespon perintah dengan sedikit bantuan, sedangkan TG dapat merespon dengan benar tiga dari empat soal yang diberikan. Perubahan kemampuan pemahaman anak terhadap bahasa reseptif terus meningkat pada siklus II yang diberikan enam kali pertemuan. Anak dapat merespon perintah secara lisan dengan benar tanpa bantuan dengan persentase peningkatan kemampuan TR 95% dan peningkatan kemampuan TG 98,3%. Jadi dapat disimpulkan media kartu peraga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman bahasa reseptif anak autisme TR dan TG kelas D1 SLB Autisme YPPA Padang. Untuk itu disarankan kepada guru yang mengajar bahasa Indonesia agar menggunakan media kartu peraga dalam pembelajaran pemahaman bahasa reseptif untuk anak autisme, khususnya kelas D1