Zulhatta, Romi (2011) Ketidakefektifan Kontrol Sosial dalam Kasus Baintaian yang dilakukan oleh Suami Isteri di Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_ROMI_ZULHATTA_79526_2320_2011.pdf [thumbnail of final_B1_ROMI_ZULHATTA_79526_2320_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_ROMI_ZULHATTA_79526_2320_2011.pdf
Download (635kB)
Abstract
Masyarakat Nagari Sungai Talang merupakan pemeluk agama Islam dan berbudaya
Minangkabau, kedua nilai tersebut menjadi pedoman dalam bertingkah laku. Ketentuan
tersebut melarang perilaku baintaian (perselingkuhan) karena berdampak yang tidak baik
bagi keluarga dan masyarakat. Namun kenyataannya banyak terjadi kasus baintaian
yakni selama lima tahun belakangan telah terjadi praktek baintaian sebanyak 74 orang.
Tindakan masyarakat dalam merespon perilaku ini berupa gunjingan atau gosip, teguran
oleh keluarga dan ceramah agama. Walaupun demikian tindakan tersebut tidak efektif
mengurangi pelaku baintaian, faktanya tidak ada sanksi yang tegas dan aturan yang
khusus untuk mengancam pelaku baintaian. Berdasarkan permasalahn tersebut maka
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian: mengapa kontrol sosial dalam kasus baintaian
tidak berjalan efektif di Nagari Sungai Talang? Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kasus baintaian di Nagari Sungai Talang dan untuk mendeskripsikan
ketidakefektifan kontrol sosial oleh lembaga dan tokoh masyarakat dalam kasus
baintaian.
Penelitian ini menggunakan teori kontrol sosial oleh Peter L Berger untuk
menganalisis. Menurut teori kontrol sosial salah satu faktor penyebab efektif tidaknya
kontrol sosial adalah oleh karena sikap toleran petugas kontrol sosial terhadap
pelanggaran yang terjadi. Sikap toleran petugas kontrol sosial tersebut umumnya
disebabkan oleh (1) ekstrem-tidaknya pelanggaran norma itu, (2) keadaan situasi sosial
saat pelanggaran itu terjadi, (3) status dan reputasi yang melakukan pelanggaran dan (4)
asasi tidaknya nilai moral yang terkandung di dalam norma yang terlanggar.
Penelitian ini dilaksanakan di Nagari Sungai Talang Kecamatan Guguak, yang
menggunakan pendekatan kualitatif.Tipe penelitiannya adalah studi kasus Instrinsik
dengan subjek penelitian masyarakat dan lembaga kontrol sosial, pemilihan informan
digunakan purpousive sampling yang mana informan ditentukan oleh peneliti secara
sengaja. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam dan observasi partisipasi.
Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi data, kemudian data dianalisis
menggunakan interactive model of analisys oleh Miles dan Huberman yang diawali
dengan reduksi data, dilanjutkan dengan display data dan terakhir penarikan kesimpulan.
Temuan penelitian ini adalah: Kontrol sosial dalam kasus baintaian menunjukan
ketidakefektifan yang ditandai dengan tindakan masyarakat, tokoh masyarakat dan
lembaga kontrol sosial tidak peduli mengontrolnya,hal tersebut disebabkan oleh karena:
(1) Kebiasaan dari generasi pendahulu yang menganggap baintaian pelanggaran yang
tidak terlalu ekstrem (2) Masyarakat tidak mempunyai otoritas (3) Tungkek pambao roba
yang memberikan toleransi berlebihan kepada pelaku baintaian sehingga pelaku bebas
dari sanksi kemudian status pelaku baintaian juga banyak dari petugas kontrol sosial
sehingga kasus baintaian lepas dari perhatian karena petugas kontrol juga melakukan
kesalahan yang sama dengan masyarakat pimpinannya dan (4) Tidak baiknya
penghayatan agama masyarakat.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | G Geography |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi-S1 |
Depositing User: | Sri Yulianti S.IP |
Date Deposited: | 26 Sep 2025 10:14 |
Last Modified: | 26 Sep 2025 10:14 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/25799 |