Pengembangan Model Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization Dengan Pemanfaatan LKS Dalam Pembelajaran Matematika di Kelas X SMA N 1 Padang Ganting Tahun Pelajaran 2010/2011

Proses pembelajaran matematika yang berlangsung selama ini lebih terpusat pada guru. Guru lebih banyak aktif dibanding siswa sedangkan siswa cenderung menunggu sajian dari guru, menunggu tanpa komentar dan tanpa aktif berfikir. Oleh karena itu guru diharapkan mampu menciptakan kondisi yang dapat merangsang siswa untuk aktif dalam belajar sehingga memungkinkan terciptanya interaksi siswa dengan guru serta antara siswa dengan siswa lainnya. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan dalam mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah melalui penerapan model kooperatif tipe Teams Assisted
Individualization (TAI). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team-Assisted Individualization (TAI) dengan pemanfaatan LKS
lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional ?. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Team-Assisted Individualization (TAI) dengan pemanfaatan LKS lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik dari rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan model rancangan Randomized Control Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X SMA N 1 Padang Ganting dan sampel penelitian adalah kelas X sebagai kelas eksperimen dan kelas X
sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam
penelitian ini adalah tes hasil belajar. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan software minitab. 4
Hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas
eksperimen 75,31 sedangkan kelas kontrol 66,79, dengan simpangan baku kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing sebesar 11,35 dan 12,49.
Pengolahan tes hasil belajar dilakukan melalui uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t dilakukan dengan menggunakan software minitab. Setelah dianalisis
diperoleh P-Value = 0,008 dengan α = 0,05. Karena P-Value <
α maka hipotesis dalam penelitian ini diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.