Arva, Serly (2011) Intensitas Warna yang Dihasilkan Monascus Purpureus pada Nata de Coco dengan Beberapa Komposisi Media Tumbuh. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_SERLY_ARVA_73100_312_2011.pdf [thumbnail of final_B1_SERLY_ARVA_73100_312_2011.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_SERLY_ARVA_73100_312_2011.pdf
Download (150kB)
Abstract
Penggunaan pewarna pada bahan pangan dapat meningkatkan nilai jual
bahan pangan tersebut, namun penggunaan pewarna sintetik pada makanan dapat
menimbulkan alergi dan bersifat teratogen bagi manusia. Hal ini mendorong
pengembangan produk pewarna makanan yang bersifat alami, seperti kapang
Monascus purpureus. M. purpureus dapat menghasilkan warna merah, jingga dan
kuning. Warna dari kapang ini tidak merubah rasa makanan dan tahan terhadap
pengolahan. Pigmen dari M. purpureus biasanya diproduksi pada media beras,
namun mengingat beras merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat
Indonesia maka penggunaan beras dapat diganti dengan jagung dan limbah
industri pangan seperti ampas tahu dan dedak padi. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat pengaruh komposisi media terhadap intensitas warna merah yang
dihasilkan M. purpureus.
Penelitian dilakukan dari bulan Oktober sampai Desember 2010 di
Laboratorium Mikrobiologi jurusan Biologi FMIPA UNP. Jenis penelitian adalah
eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7
perlakuan, yaitu tepung jagung, tepung jagung : ampas tahu (1:1), tepung jagung :
ampas tahu (1:2), tepung jagung : ampas tahu (1:3), tepung jagung : dedak padi
(1:1), tepung jagung : dedak padi (1:2), tepung jagung : dedak padi (1:3), dan 3
kali ulangan. Data dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) dan diuji
lanjut dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh kombinasi media tumbuh
terhadap intensitas warna yang dihasilkan. Intensitas warna tertinggi dihasilkan
pada perlakuan F (tepung jagung : ampas tahu 1:2) dengan rata-rata absorbansi
pigmen sebesar 0,626 dan berat miselia yang tertinggi terdapat pada perlakuan F
(tepung jagung : ampas tahu 1:2) yaitu 0,023 g. Dari uji organoleptik, semua
perlakuan mendapat respon suka kecuali dua perlakuan, yaitu A (tepung jagung)
dan G (Tepung jagung : ampas tahu 1:3) mendapatkan respon tidak suka dari
panelis.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 26 Sep 2025 03:42 |
Last Modified: | 26 Sep 2025 03:42 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/25681 |