Hubungan Motivasi Belajar dan Kesegaran Jasmani dengan Hasil Belajar Penjasorkes Siswa Sekolah Dasar Negeri 15 Padang Sarai

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar penjasorkes siswa sekolah dasar negeri 15 Padang Sarai. Penelitian ini merupakan penelitian kolerasional yang bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan variabel bebas motivasi belajar (X1 ) dan kesegaran jasmani (X2 ) terhadap hasil belajar (Y) sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar negeri 15 Padang Sarai. Pengambilan sampel dilakukan tekhnik ”purposive sampling” yaitu khusus untuk siswa puteri kelas IV dan V sebanyak 49 orang. Analisa data dilakukan dengan cara mengukur motivasi belajar siswa melalui angket dan tes kesegaran jasmani untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani siswa serta hasil belajar penjasorkes semester Juli-Desember tahun ajaran 2010/2011. Data yang diperoleh dianalisis dengan kolerasi sederhana dan berganda. Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil dari penelitian diperoleh data kolerasi r hitung < r tabel (maka hipotesis penelitian ditolak) dan pengujian signifikasi koefisien kolerasi variabel X 1 dan Y, variabel X2 dan Y diperoleh nilai hitung F hitung < F tabel. Hasil penelitian ini membuktikan tidak terdapat hubungan yang signifikan (berarti) antara motivasi belajar dan kesegaran jasmani secara bersama-sama dengan hasil belajar penjasorkes siswa SDN 15 Padang Sarai. Melihat kenyataan ini dapat diartikan dengan meningkatnya motivasi belajar dan tingkat kesegaran jasmani siswa tidak selalu sejalan dengan meningkatnya hasil belajar penjasorkes siswa. Sebaliknya hasil belajar penjasorkes siswa yang rendah tidak juga selalu diikuti dengan menurunnya motivasi belajar dan tingkat kesegaran jasmani mereka. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : metode yang dipakai guru dalam memberikan pelajaran pada siswa, kondisi lingkungan sekolah, latar belakang pendidik, ekonomi orang tua, kegiatan fisik atau olahraga yang dilakukan kurang, faktor bawaan sejak lahir masing-masing anak, cuaca, kurangnya kemauan siswa dalam menerima pelajaran disekolah, faktor gizi, buku sumber yang tersedia tersedia dipustaka.