Pengaruh Kendaraan Terhadap Kerusakan Jalan pada Perkerasan Aspal Menggunakan Metode Asphalt Institute

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan raya, hal yang perlu diperhatikan adalah pada saat pembangunan dan pemeliharaan. Jalan yang telah dibangun dengan umur rencana yang sudah ditentukan seharusnya tidak cepat mengalami kerusakan, tetapi pada kenyataannya banyak jalan yang rusak jauh sebelum umur rencana habis. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti: faktor perubahan cuaca, temperatur udara, muatan kendaraan yang melebihi kapasitas dan jumlah kendaraan yang semakin meningkat. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus tentunya akan merugikan banyak pihak. Di Kota Padang khususnya, jumlah sarana transportasi (kendaraan) semakin hari semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh jumlah penduduk di Kota Padang mengalami pertambahan yang cukup pesat, sehingga kapasitas jalan tidak sesuai dengan tingkat pemakaian jalan.
Penelitian pada ruas Jalan Raya By Pass (Aia Pacah KM 15), ruas Jalan Jhoni Anwar dan ruas Jalan Balai Baru Padang dilakukan berdasarkan pengamatan visual, dimana pada jalan tersebut terlihat banyak jenis kerusakan. Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode Pavement Condition Rating (PCR) menurut Asphalt Institute akan mendapatkan nilai kondisi jalan yang rusak dan kondisi jalan yang baik.
Berdasarkan pengamatan saat survei nilai kondisi jalan yang rusak pada Jalan Raya By Pass (Aia Pacah KM 15) sebesar 63, nilai kondisi baik sebesar 37 dengan jumlah kendaraan di lapangan selama 3 (tiga) hari adalah 39.876 kendaraan, pada Jalan Jhoni Anwar nilai kondisi jalan yang rusak sebesar 37, nilai kondisi baik sebesar 63 dan jumlah kendaraan di lapangan selama 3 (tiga) hari adalah 54.627 kendaraan. Jalan Balai Baru nilai kondisi jalan yang rusak sebesar 39 dan nilai kondisi baik sebesar 61 dan jumlah kendaraan di lapangan selama 3 (tiga) hari adalah 16.494 kendaraan.