Pembinaan Pencak Silat di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di lapangan, bahwa pembinaan pencak silat di IPSI Sumatera Barat belum terlaksana dengan baik seperti yang diharapkan. Faktor yang mempengaruhi pembinaan pencak silat tersebut, diantaranya kualitas atlet, program latihan dan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kualitas atlet, program latihan dan organisasi. Jenis penelitian adalah deskriptive. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet pencak silat IPSI Sumatera Barat, yang berjumlah sebanyak 25 orang. Sampel diambil dengan teknik total sampling, dengan demikian jumlah sampel adalah sebanyak 25 orang. Jenis data dalam penelitian yaitu data primer, data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dengan mengajukan angket kepada atlet. Data dianalisis dengan persentase . Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kualitas atlet diperoleh tingkat capaian sebesar 79%, Menurut Sudjana (1989:85) klasifikasi nilai 65% - 79% berada pada kategorik “cukup”. Artinya atlet yang dibina dalam pembinaan pencak silat di IPSI Sumatera Barat cukup berkualitas dan memiliki atau memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai atlet. Untuk variabel program latihan diperoleh tingkat capaian sebesar 88%. Menurut Sudjana (1989:85) klasifikasi nilai 80% - 89% berada pada kategorik “Baik”. Sedangkan untuk variabel organisasi diperoleh tingkat capaian sebesar 82%. Menurut Sudjana (1989:85) klasifikasi nilai 80% - 89% berada pada kategorik “Baik”. Artinya program latihan dan organisasi dalam pembinaan pencak silat di IPSI Sumatera Barat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.