Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan Menggunakan Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas V SD Negeri 18 Koto Luar Kecamatan Pauh Kota Padang

Kondisi pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) khususnya Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) pada saat ini masih banyak menggunakan metode
ceramah. Pada pembelajaran, siswa hanya menjadi objek, sehingga kurang
mendorong potensi yang dimiliki siswa untuk berkembang. Pembelajaran PKn
dengan penggunaan metode bermain peran di kelas V SD sangat baik untuk
diterapkan. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu memerankan sesuatu ke
depan kelas, mempunyai sikap menghargai orang lain, kreatif, belajar
memecahkan suatu masalah tertentu serta mampu bergaul dalam lingkungan
kelompok maupun kehidupan sosial.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakanpendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakn untuk
mengumpulkan data berupa lembaran observasi, dan tes hasil belajar. Data yang
diperoleh dalam penelitian, dianalisis dengan mengunakan analisis dat kualitatif
dan kuantitatif, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama terdiri
dari dua kali pertemuan, dan siklus kedua terdiri dari dua kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan
siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan bermain peran. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan hasil berupa nilai yang didapat siswa, yaitu nilai
pada siklus I pertemuan I berdasarkan dari penilaian hasil dengan rata-rata adalah
60% sedangkan pertemuan II meningkat menjadi 70%.. Sedangkan nilai pada
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II petemuan I mengalami peningkatan yaitu
77%, sedangkan siklus II petemuan II meningkat menjadi 84%. Sedangkan
ketuntasna belajar yang diperoleh siswa dari aspek penilaian afektif pada siklus I
pertemuan I adalah 60 %, siklus I pertmeuan II meningkat menjadi 64 %. Dan
siklus II pertemuan II 75 % dan siklus II pertemuan II adalah 76 %. Selanjutnya
dari aspek psikomotor nilai rata-rata tes adalah siklus I pertemuan I 59 %, dan
siklus I pertemuan II 63 %, kemudian siklus II pertemuan 74 % dan siklus II
pertemuan II 77 %. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan juga terlihat adanya
peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat
disimpulkan pada penelitian tindakan kelas ini, metode bermain peran dapat
meningkatkan hasil belajar PKn siswa.