Bentuk Penyajian Tortor dalam Upacara Kematian Saur Matua pada Masyarakat Batak Toba di Tanjungpinang.

Sigalingging, Mutiara (2011) Bentuk Penyajian Tortor dalam Upacara Kematian Saur Matua pada Masyarakat Batak Toba di Tanjungpinang. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_MUTIARA_SIGALINGGING_94069_1882_2011.pdf] Text
final_B1_MUTIARA_SIGALINGGING_94069_1882_2011.pdf

Download (182kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk PenyajianTortor Pada Upacara Kematian Saur Matua Masyarakat Batak Toba. Lokasipenelitian di Tanjungpinang Pulau Bintan Kepulauan Riau. Untuk melihatbagaimana bentuk penyajian tortor dengan kematian saur matua, maka dalampemaparan akan diuraikan prosesi upacara saur matua dan tortor yangditampilkan.Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggunakandeskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara, perekaman langsung terhadap objek. Di samping itu datadikumpulkan melalui studi pustaka. Teori yang digunakan dalam menganalisisdata adalah teori bentuk dan penyajian.Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa prosesi upacarakematian saur matua dilakukan dalam dua tahap, yakni prosesi secara adattradisional Batak Toba. Dan dilanjutkan dengan acara agama Kristen yaitupemberkatan jenazah sekaligus diantar ke pekuburan. Secara ketradisian adatBatak Toba bahwa setiap orang yang meninggal dalam usia lanjut, beranakcucu, serta seluruh keturunannya telah berumah tangga, sesaat dia meninggalmaka upacara kematian dilangsungkan tiga hari. Upacara kematian saurmatua dilaksanakan di dalam rumah duka dan di halaman. Hari terakhirsesaat jenazah akan dikebumikan di tempat yang ditentukan dilaksanakanacara besar-besaran, pada saat inilah seluruh tamu datang melayat sebagaitanda duka cita maupun suka cita. Suasana dukacita berbaur dengan suka citakeluarga menyambut kedatangan semua pihak yang diikat dengan kekerabatandalam Dalihan Na Tolu. Semua kerabat disongsong dengan tortor denganiringan musik. Gerakan tortor yang selalu tampak dalam upacara itu adalahtortor somba-somba, tortor liat-liat, tortor pasu-pasu, dan tortor hasahatan sitiotio. Makna dari tortor somba adalah tanda hormat kepada Tuhan. Tortor liatliat adalah agar menggeliat rezeki dan berkat. Makna tortor pasu-pasu adalahadalah agar keluarga yang berduka mendapat berkat. Makna tortor hasahatansitiotio adalah bahwa almarhum telah berhasil memperjuangkan keturunannyadan mudah-mudahan yang ditinggalkan sehat semua. Tempat pertunjukan dihalaman rumah, berpakaian ulos sebagai simbol duka. Musik pengiring tortoradalah musik tradisional Batak Toba dan orgen tunggal. Penonton adalahseluruh kerabat yang datang dalam upacara.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: UPACARA KEMATIAN, PENDIDIKAN SENDRATASIK
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
M Music and Books on Music > ML Literature of music
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Sendratasik-S1
Depositing User: Mutia Farida S.Sos
Date Deposited: 23 Sep 2025 08:45
Last Modified: 23 Sep 2025 08:45
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/25220

Actions (login required)

View Item
View Item