Strategi Adaptasi Orang Nias”. Studi Etnosains Pada Orang Nias di Korong Tanjung Basung II Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

Orang Nias telah menetap di Korong Tanjung Basung II Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman semenjak tahun 1927. Sebagai kelompok pendatang, orang Nias memiliki kebudayaan, nilai, norma dan pola kelakuan yang tidak sama dengan budaya Minangkabau. Orang Nias yang tinggal di Korong Tanjung Basung II memerlukan strategi adaptasi dengan budaya dan lingkungan masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan menjelaskan strategi adaptasi orang Nias di Korong Tanjung Basung II Nagari Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Dalam penelitian ini dipakai konsep strategi adaptasi yang dikemukakan oleh Ahimsa-Putra. Konsep strategi adaptasi ini dipahami dalam pendekatan kebudayaan dominan yang dikemukakan oleh Bruner, dan dianalisis dengan menggunakan teori etnosains. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dipilih secara purposive sampling dengan total informan 24 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipasi terbatas, wawancara mendalam (indepth interview) dan studi dokumentasi. Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data dan dianalisis dengan menggunakan analisis taksonomi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa orang Nias menggunakan bahasa Minangkabau, menguasai kesenian Minangkabau dan tidak menikah dengan orang Minangkabau serta menyajikan hidangan khusus untuk orang Minangkabau apabila mereka menyelenggarakan pesta pernikahan sebagai bentuk strategi adaptasi orang Nias di Korong Tanjung Basung II. Selain itu, sebagai pendatang maka orang Nias memiliki lahan terbatas untuk bertani sebagai mata pencaharian utama mereka. Oleh karena itu strategi adaptasi yang mereka tempuh adalah dengan menyewa lahan, menjadi buruh tani atau mampaduoan lahan milik orang lain. Oleh karena penghasilan dari pertanian tidak mencukupi, maka orang Nias beternak ayam dan itik serta babi dan menjual buah pinang yang telah dikeringkan sebagai pekerjaan sampingan mereka. Dalam beternak babi juga terdapat strategi adaptasi orang Nias terlihat dari jumlah babi yang dipelihara, penempatan kandang babi serta pembuangan kotoran babi.