Meningkatkan Ketahanan Duduk melalui Reinforcement Positif bagi Anak Tunagrahita Sedang: Single Subject Research di Kelas D.II SDLB Padang Panjang

Penelitian ini berawal dari pengamatan yang peneliti lakukan di sekolah, bahwa anak tunagrahita sedang yang menjadi subjek penelitian tidak bisa untuk bertahan duduk selama proses pembelajaran berlangsung padahal belajar butuh duduk agar dapat menerima pelajaran dengan baik. Anak sering berjalan atau hanya berdiri saja diluar saat proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan duduk anak tunagrahita sedang melalui reinforcement positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan Single Subject Reaserch (SSR) dengan desain A-B. Subjeknya adalah anak tunagrahita sedang X. Ukuran target behaviornya yaitu berapa lama ketahanan duduk anak dalam satu jam pelajaran (1 x 30 menit). Dimana kondisi A adalah baseline yaitu kondisi awal ketahanan duduk anak sebelum diberi tindakan. Sedangkan kondisi B merupakan kondisi intervensi yakni kondisi dimana anak diberikan intervensi melalui reinforcement positif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui prosedur pencatatan dengan observasi langsung, dimana pencatatan dibuat dalam sebuah format pengamatan yang telah disediakan. Data yang diperoleh diolah dalam grafik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketahanan duduk anak meningkat setelah diberikan reinforcement positif. Ini terbukti pada fase baseline (A) selama 30 menit anak hanya tahan duduk selama empat menit, tujuh menit, dan lima menit. Setelah diberikan intervensi (B) dengan reinforcement positif, anak bisa bertahan duduk selama 20 menit. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa reinforcement positif efektif untuk meningkatkan ketahanan duduk anak tunagrahita sedang. Dari penelitian ini disarankan pada guru dan peneliti selanjutnya dan agar menjadi pedoman dalam mempertahankan prilaku yang diinginkan dari anak dengan memberikan reinforcement positif.