Optimasi Suhu Reaksi Pembuatan Biodiesel dari Mnyak Sawit dan Jelantah menggunakan Katalis Silika-Titania

Optimasi suhu dari 50-70oC dalam produksi biodiesel dari reaksi minyak jelantah dan minyak sawit dengan metanol telah dilakukan. Katalis yang digunakan dalam reaksi tersebut adalah katalis silika-titania yang diperoleh melalui reaksi solid state antara prekursor padat silika dan titania. Biodiesel yang dihasilkan dikarakterisasi dengan FTIR dan diuji beberapa sifat fisikanya seperti densitas, laju alir dan bilangan asam. Hasil menunjukan bahwa spektra FTIR dari biodiesel yang dihasilkan sangat mirip dengan minyak sawit atau minyak jelantah. Namun demkian, terdapat perbedaan luas area pada daerah 1250-1000 cm-1 yang menunjukan serapan C-O-C atau C-O-H. Urutan luas area dari yang besar ke kecil adalah biodiesel > minyak jelantah > minyak sawit. Analisis biodiesel dari minyak sawit menunjukan bahwa suhu optimum diperoleh pada 65oC. Pada suhu ini densitas memiliki nilai terendah dan laju alir paling tinggi serta persen konversi tertinggi yaitu 33,33%. Analisis biodiesel dari minyak jelantah menunjukan bahwa suhu 55oC merupakan suhu optimum reaksi karena densitas memiliki nilai terendah dan laju alir paling tinggi serta persen konversi tertinggi yaitu 57,1%.