Ungkapan Larangan dalam Bahasa Minangkabau di Kanagarian Koto Buruak Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman

Angraini, Lisa (2011) Ungkapan Larangan dalam Bahasa Minangkabau di Kanagarian Koto Buruak Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_LISA_ANGRAINI_85857_4524_2011.pdf] Text
final_B1_LISA_ANGRAINI_85857_4524_2011.pdf

Download (127kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kajian ilmiah dan empiris tentang ungkapan larangan dalam bahasa Minangkabau khususnya di Kanagarian Koto Buruak Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman.Relevan dengan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk, kategori, makna, dan fungsi ungkapan larangan dalam bahasa Minangkabau di Kanagarian Koto Buruak Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman. Objek penelitian ini adalah bentuk ungkapan larangan yang berkaitan dengan kategori, makna, dan fungsi ungkapan larangan dalam bahasa Minangkabau di Kanagarian Koto Buruak Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan mencatat hasil wawancara terstruktur dengan anggota masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh pemerintahan di Kanagarian Koto Buruak Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman, Penganalisisan data dilakukan dengan cara deskriptif. Berdasarkan penelitian disimpulkan hal-hal berikut. Pertama, di dalam ungkapan larangan ditemukan 8 bentuk kategori ungkapan larangan yaitu kategori lahir, kategori pekerjaan, kategori tubuh manusia, kategori binatang,kategori pernikahan, kategori obat-obatan, kategori gejala alam, dan kategori perjalanan. . Kedua, di dalam ungkapan larangan ditemukan 3 fungsi ungkapan larangan yaitu melarang, mengingatkan, dan mendidik. Ketiga, ungkapan larangan terkandung makna tersirat karena ungkapan larangan disebut thayul karena menyangkut suatu kepercayaan yang bersifat mistik. Setiap perbuatan selalu ada akibatnya. Akibat inilah yang disebut ilmu gaib atau magis. Adapun saran yang penulis sampaikan untuk melestarikan ungkapan larangan yang berkembang di daerah-daerah lain umumya dan di Kanagarian Koto Buruak khususnya, diharapkan kepada proyek penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia untuk tetap terus meninjau dan menggali Ungkapan Larangan karena Ungkapan Larangan termasuk ke dalam kebudayaan Nasional. Relevan dengan hasil penelitian ini, direkomendasikan agar penelitian secara komprehensif tentang ungkapan larangan hendaknya lebih dikembangkan lagi.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: MAKNA UNGKAPAN LARANGAN
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Fitri Yelli S.Sos
Date Deposited: 18 Sep 2025 07:26
Last Modified: 18 Sep 2025 07:26
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/24770

Actions (login required)

View Item
View Item