Struktur Mantra Mamisah Hujan di Kenagarian Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan

Sastra, Ika Yulmita (2008) Struktur Mantra Mamisah Hujan di Kenagarian Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_IKA YULMITA SASTRA 46531-04-08.pdf] Text
final_B1_IKA YULMITA SASTRA 46531-04-08.pdf

Download (68kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sturuktur teks dan aspek pendukung pembacaan mantra mamisah hujan di Kenagarian Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai. Struktur yang dikaji dalam penelitian ini adalah diksi, bahasa figuratif, dan citraan, sedangkan aspek pendukung pembacaan mantra yang akan dibahasas adalah: (1) waktu membacakan mantra, (2) tempat pembacaan mantra, (3) peristiwa atau kesempatan dalam membacakan mantra, (4) pelaku yang membawakan mantra, (5) perlengkapan dalam mengunakan mantra, (6) pakaian dalam membawakan mantra, (7) cara membawakan mantra. Mantra Mamisah Hujan di Kenagarian Tapan Kecamatan Basa IV Balai adalah salah satu sastra lisan yang berkembang di masyarakat tersebut. Mantra ini digunakan untuk menghalangi hujan turun pada suatu tempat, menghalangi dalam arti kata memindahkan hujan yang akan turun pada suatu daerah ke daerah lain, sebagai contoh, hari ini hujan akan turun di daerah Airtawar karena daerah tersebut mengadakan suatu perhelatan besar maka panitia acara meminta bantuan pawang untuk memindahkan hujan, sang pawang pun melaksanakan ritual mamisah hujan, dan berkat bantuan pawang hujan tidak jadi turun di Airtawar, tetapi hujan turun di Gunungpangilun karena telah dipindahkan oleh pawang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk memperoleh data yang akurat, peneliti mewancarai langsung informan yang telah ditetapkan. Informan yang diwawancarai berjumlah 5 orang, informan dalam penelitian ini adalah dukun yang mempunyai mantra mamisah hujan dan masyarakat sering meminta bantuan kepada mereka untuk mencegah datangnya hujan ketika akan mengadakan suatu perhelatan. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan tape recorder untuk merekam informasi pada saat wawancara berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mantra mamisah hujan di Kenagarian Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Kabupaten Pesisir Selatan dalam diksi nya banyak menggunakan pilihan kata-kata yang bersifat sapaan, perintah, ancaman dan permintaan. Majas yang banyak ditemukan dalam mantra tersebut adalah majas hiperbola. Citraan yang ditemukan dalam mantra adalah citraan penglihatan dan pencecapan.Waktu dalam membacakan mantra adalah bebas, yang terpenting pembacaan mantra dilakukan sehari sebelum hari pelaksanaan. Pelaku yang membacakan mantra adalah dukun. Perlengkapan yang digunakan dalam pembacaan mantra mamisah hujan antara mantra yang satu dengan mantra yang lain. Perlengkapan itu meliputi: rokok, air kopi, carano penuh, gulai terung, tongkat. Tempat membacakan mantra ada dua tempat, pertama mantra dibacakan dirumah dukun, kedua mantra dibacakan ditempat acara berlangsung. Mantra ini dibawakan ketika berlangsung acara pesta perkawinan, acara-acara besar agama dan adat Mantra tersebut dibawakan dengan beberapa cara yaitu, membacakan saja, merokok, puasa dan shalat sunat.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Mantra Mamisah Hujan,Ritual Adat
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-S1
Depositing User: Faldo Aldiasep
Date Deposited: 17 Sep 2025 08:03
Last Modified: 17 Sep 2025 08:03
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/24646

Actions (login required)

View Item
View Item