Pembuatan Bioetanol dari Hidrolisat Pati Bengkuang Segar Secara Fermentasi Menggunakan Biakan Sacharomyces cerevisiae

Etanol yang mempunyai rumus kimia C 2 H OH adalah senyawa organik kelompok alkohol dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam bidang farmasi dan industri makanan serta minuman. Etanol dapat diperoleh secara laboratorium dan secara fermentasi. Pembuatan etanol dengan cara fermentasi menggunakan mikroorganisme disebut bioetanol. Bioetanol dapat dihasilkan dari tumbuhan yang mengandung karbohidrat. 5 Salah satu bahan baku yang dapat digunakan yaitu bengkuang. Bengkuang mengandung karbohidrat 12,8% berat. Dengan metoda fermentasi, bioetanol dapat dihasilkan dari hidrolisat pati bengkuang. Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan bioetanol dengan biakan Saccharomyces cerviciae. Tujuan penelitian ini untuk menentukan lama fermentasi dan jumlah inokulum Saccharomyces cerviciae untuk menghasilkan bioetanol dengan konsentrasi yang tertinggi. Penelitian ini dirancang menggunakan metoda Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah jumlah inokulum Saccharomyces cereviciae yang terdiri dari 4 variasi yaitu 5, 10, 15 dan 20 mL. Faktor kedua adalah lama fermentasi yang terdiri dari 5 variasi yaitu 24, 36, 48, 60 dan 72 jam. Konsentrasi bioetanol tertinggi diperoleh pada penambahan inokulum Saccharomyces cereviciae sebanyak 10 mL dan lama fermentasi 48 jam yaitu sebesar 2,6013%.