Fungsi Upacara Martaukopi Pada Masyarakat Mandailing di Nagari Batahan

Handalan, Mashur (2011) Fungsi Upacara Martaukopi Pada Masyarakat Mandailing di Nagari Batahan. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[thumbnail of final_B1_MASHUR_HANDALAN_79538_2198_2011.pdf] Text
final_B1_MASHUR_HANDALAN_79538_2198_2011.pdf

Download (3MB)

Abstract

Masyarakat Mandailing yang tinggal di Nagari Batahan berasal dari
Panyabungan (Sumatera Utara). Seiring dengan kedatangan mereka ada
kebudayaan yang dibawa ke Nagari Batahan yakni upacara martaukopi. Meskipun
masyarakat Mandailing sudah lama menetap di Nagari Batahan serta diiringi oleh
perkembangan sosial budaya masyarakatnya yang sudah berkembang namun
upacara martaukopi masih dilaksanakan oleh semua masyarakat Mandailing apa
bila ingin melangsungkan upacara perkawinan. Masih dilaksanakannya upacara
martaukopi di Nagari Batahan diasumsikan karena mempunyai fungsi bagi
masyarakat Mandailing. Berdasarkan permasalahan di atas maka pertanyaan
penelitian sebagai berikut: Apa fungsi upacara martaukopi pada masyarakat
Mandailing di Nagari Batahan? Tujuan penelitian ini menjelaskan dan
mendeskripsikan fungsi dari upacara martaukopi pada masyarakat Mandailing di
Nagari Batahan.
Penelitian ini dengan menggunakan pisau analisa Teori struktural
fungsional Robert K Merton yang membedakan fungsi atas fungsi manifest dan
fungsi latent. Fungsi menurut Radcliffe-Brown adalah kontribusi yang dimainkan
oleh item sosial atau sebuah institusi sosial terhadap kemantapan suatu struktur
sosial. Dalam hal ini fungsi diartikan sebagai peranan kegiatan-kegiatan dalam
membina/menjaga struktur atau kesesuaian antara efek dari kegiatan dan
kebutuhan dari struktur organisme.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe
penelitian studi kasus dengan subjek penelitian masyarakat Mandailing yang
pernah melakukan upacara martaukopi serta masyarakat yang menghadiri upacara
tersebut. teknik yang digunakan dalam pemilihan informan adalah purposive
sampling dimana informan ditentukan secara sengaja oleh peneliti. Adapun
informan peneliti berjumlah 26 orang yang terdiri dari 5 tokoh adat, wali nagari, 2
pihak yang mengadakan upacara martaukopi serta 18 orang masyarakat umum.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipasi dan
wawancara. Subjeknya menggunakan triangulasi data dan analisa data oleh
Mathew Milles dan Michael A Huberman yakni reduksi data, penyajian data serta
verifikasi data.
Adapun temuan dari penelitian ini adalah ada beberapa fungsi upacara
martaukopi yaitu fungsi manifest (1) upacara martaukopi sebagai ajang pemberian
bantuan kepada pelaksana upacara perkawinan, (2) pengumuman kepada
masyarakat tentang pelaksanaan upacara perkawinan. Sedangkan fungsi latent
yaitu (1) fungsi ekonomi, (2) martaukopi berfungsi untuk meningkatkan Integrasi
sesama kaum kerabat serta (3) meningkatkan solidaritas (4) mempertahankan
kebudayaan Mandailing dan (5) memperkuat identitas masyarakat Mandailing.

Item Type: Thesis (Bachelor/Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1
Depositing User: Umma Mardhotillah A.Md.
Date Deposited: 17 Sep 2025 04:55
Last Modified: 17 Sep 2025 04:55
URI: https://repository.unp.ac.id/id/eprint/24561

Actions (login required)

View Item
View Item