Pembuatan LKS Berorientasi Keterampilan 4C Menggunakan Model Problem Solving Pada Materi Hakikat Fisika, Prosedur Ilmiah dan Materi Pengukuran Kelas X SMA

Pendidikan pada abad 21 menuntut peerta didik memiliki kemampuan
berfikir tingkat tinggi yaitu keterampilan 4C (Creative Thinking, Critical Thinking,
Communication Thinking and Colaboration). Keterampilan 4C yang dimiliki siswa
dapat berkembang dengan baik apabila dilatih oleh guru dengan menggunakan
perangkat pembelajaran yang dapat menyesuaikan perkembangan keterampilan
tersebut seperti LKS. Selain itu, LKS juga dapat dikembangkan melalui model
pembelajaran yang digunakan guru salah satunya Problem Solving Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan di SMAN 2 Sumatera Barat dapat diketehui bahwa
di sekolah tersebut sudah menggunakan LKS yang isinya memuat keterampilan 4C,
tetapi tidak terdapat model problem solving di dalam LKS tersebut. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pembuatan LKS berbasis
Problem Solving bermuatan keterampilan 4C pada materi Hakikat Ilmu Fisika,
Prosedur Ilmiah dan Pengukuran yang valid untuk digunakan.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model 4D
(Define, Desain, Development and Disseminate). Penelitian ini dimulai dari tahap
menemukan masalah (Define) yang dilakukan melalui observasi kelapangan yaitu
ke SMAN 2 Sumatera Barat. Tahap berikutnya adalah merancang bentuk produk
yaitu LKS berorientasi 4C dengan model Problem Solving pada materi Hakikat
Ilmu Fisika, Produr Ilmiah dan Pengukuran. Tahap berikutnya adalah melakukan
pengembangan produk bentuknyaLKS. Selanjutnya, produk diuji tingkat validitas
nya oleh dosen 3 orang dosen Fisika UNP yang ahli dibidangnya.
Melalui penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh produk berupa LKS
berbasis Problem Solving bermuatan keterampilan 4C pada materi Hakikat Ilmu
Fisika, Prosedur Ilmiah dan Pengukuran kelas X SMA/MA. Nilai rata-rata
keseluruhan hasil validasi adalah 82,69% dengan kategori sangat valid. Hasil
diperoleh dikarenakan LKS yang dikembangkan sudah sesuai dengan aturan
penulisan yang ditetapkan oleh depdiknas dan dari aspek kelengkapan isi,
penyajian, kebahasaan dan penyajian sudah memenuhi syarat kelayakan yang
ditetapkan.