Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas III SD Kemala Bhayangkari Kota Padang.

Pembelajaran menulis puisi di kelas III SD bertujuan agar siswa mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi, berdasarkan gambar dan pilihan kata yang menarik. Berdasarkan studi pendahuluan, dan wawancara penulis pada tanggal 6 Januari 2011, dengan kepala sekolah dan guru kelas III SD Kemala Bhayangkari kota Padang, hanya sebagian siswa kelas III yang bisa menulis puisi, karena dalam mengajar puisi guru masih menggunakan metode yang konvensional seperti ceramah dan penugasan, sehingga pembelajaran menulis puisi merupakan pembelajaran yang sulit bagi siswa, hal itu bisa dilihat dari: siswa sulit mengeluarkan kata pertama untuk menulis puisi, menuangkan ide-ide berdasarkan imajinasinya, minimnya penguasaan kosa-kata, serta kurang dapat mengekspresikan puisi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Model kooperatif tipe STAD ini merupakan model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 5 atau 6 orang siswa. Model pembelajaran ini dilakukan melalui enam tahap, dimulai dari penyajian materi, kegiatan belajar kelompok, pemeriksaan terhadap hasil kerja kelompok, siswa mengerjakan soalsoal tes secara individual, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bagi siswa kelas III SD Kemala Bhayangkari Kota Padang. Hal ini dilihat dengan perbandingan hasil penilaian siklus I dengan siklus II. Peningkatan cukup signifikan pada setiap tahap menulis puisi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pada tahap prapenulisan untuk siklus I rata-rata skor 3, dan siklus II rata-rata skor 4, tahap penulisan untuk siklus I rata-rata skor 2 dan 3, dan siklus II rata-rata skor 3 dan 4, dan tahap pascapenulisan untuk siklus I rata-rata skor 3, dan siklus II rata-rata skor 4. Dengan demikian standar KKM dapat dipenuhi dengan hasil yang diinginkan.