Penguraian Zat Warna Metil Jingga Menggunakan Katalis Campuran Oksida Besi dalam Silika Mesopori dengan Oksidator H2O2

Semakin meningkatnya industri tekstil yang ada di Indonesia maka semakin
banyak juga masalah yang ditimbulkan. Industri melibatkan pewarnaan dalam
produksinya. Zat warna yang sering digunakan adalah golongan azo dimana zat
warna tersebut memiliki sifat non-biodegradable. Zat warna yang sering
digunakan dalam industri tekstil salah satunya yaitu metil jingga. Limbah zat
warna azo merupakan penggambaran dari kelas polutan organik yang berpotensi
karsinogenik yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan jika dibuang
langsung ke sungai apabila tanpa adanya pengolahan.
Para peneliti telah mengembangkan beberapa carapengolahan limbah cair
tekstil secara konvensional antara lain, klorinasi, ozonisasi, dan biodegradasi.
Beberapa kelemahan dari metode tersebut antara lain biaya operasional tinggi dan
relatif sulit diterapkan di Indonesia. Salah satu metode untuk mendegradasi
polutan dalam air adalah metode fenton dengan pembentukan OH radikal yang
diperoleh dari reaksi H2O2 dengan ion Fe2+ dimana radikal ini akan menguraikan
senyawa organik menjadi senyawa yang tidak berbahaya (H2O dan CO2).
Sebelumnya telah berhasil disintesis komposit katalis Fe3O4-Fe2O3@SiO2 dari
pasir besi dan pasir silika. Untuk menguji kinerja katalitik Fe3O4-Fe2O3@SiO2
hasil sintesis tersebut digunakan dalam penguraian zat warna azo. Parameter
percobaan yang dilakukan adalah waktu optimum dan jumlah katalis. Kondisi
optimum pada degradasi metil jingga dengan pH 2 oleh katalis heterogen Fe3O4-
Fe2O3@SiO2 pada waktu 120 menit, dan jumlah katalis 150 mg. Pada kondisi
optimum tersebut efisiensi degradasi mencapai 97%.