Analisis Penambahan Beberapa Senyawa Aditif Pelumas terhadap Suhu Pelumas pada Sepeda Motor 4 Langkah

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perkembangan teknologi otomotif yang bertambah pesat, bertambahnya jumlah kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi, dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi. Disisi lain, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang alat penurun suhu pelumas yang dapat menguragi atau menjaga suhu pelumas pada mesin. Buruknya kerja sistem pelumasan pada kendaraan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Pada sistem pelumasan pelumas yang baik mengoptimal kerja mesin. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat yang dapat mengurangi kenaikan suhu pada sistem pelumasan yaitu senyawa aditif pelumas. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkapkan bagaimana pengaruh dari penambahan senyawa aditif pelumas pada sistem pelumasan terhadap suhu pelumas pada sepeeda motor 4 langkah. Penelitian ini menggunakan desain eksperiment metode deskriptif (descriptive research). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan antara dua perlakuan berbeda pada satu objek yang sama. Objek penelitian adalah sepeda motor 4 langkah. Teknik pengumpulan data yaitu pengambilan langsung pada sepeda motor menggunakan alat thermocouple sedangkan alat pengumpulan data berupa tabel-tabel yang selanjutnya akan diolah sehingga menghasilkan persentase. Hasil penelitian persentase suhu pelumas standar dengan penggunaan senyawa aditif, pada putaran 1500 RPM suhu pelumas dengan senyawa aditif A turun sebesar 1.668%, senyawa aditif B turun sebesar 0.621% dan senyawa aditif C turun sebesar 5.863%. Pada putaran 2000 RPM suhu pelumas dengan senyawa aditif A turun sebesar 1.811%, senyawa aditif B turun sebesar 1.328% dan senyawa aditif C turun sebesar 8.536%., pada putaran 2500 RPM suhu pelumas dengan senyawa aditif A turun sebesar 2.133%, senyawa aditif B turun sebesar 0.877% dan senyawa aditif C turun sebesar 5.703%. Suhu pelumas rata-rata yang diperoleh dalam tiga variasi putaran mesin senyawa aditif A sebesar 1.870%, pada senyawa aditif B sebesar 2.826% dan pada senyawa aditif C sebesar 6.700%.