Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Panjang Panjang

Penelitian ini dilatarbelakanggi oleh tiga fenomena. Pertama, kurang memadainya perhatian guru terhadap penumbuhkembangan keterampilan menulis berita di tingkat SMP Negeri 2 Padang Panjang. Kedua, kurang dimanfaatkannya media dalam pembelajaran menulis berita di kelas VIII SMP Negeri 2 Padang Panjang. Ketiga, belum tercapainya standar ketuntasan minimal (SKM) dalam menulis berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Padang Panjang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi dan penjelasan tentang keterampilan menulis berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Padang Panjang dengan menggunakan media elektronik. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Padang Panjang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes menulis berita. Media yang digunakan adalah "Media Elektronik (infocus)". Waktu yang disediakan untuk menulis berita adalah 60 menit. Berita yang ditulis sampel, dikumpulkan dan diperiksa sesuai dengan aspek yang diteliti, yaitu pengembangan pokok-pokok berita (5W+1H) dan keefektifan kalimat. Analisis data dilakukan dengan cara menganalisis data yang diperolah dari sampel. Data yang terkumpul dianalisis melalui tujuh langkah: pertama, memeriksa hasil tulisan siswa. Kedua, mencatat skor yang diperoleh siswa. Ketiga, mengolah skor menjadi nilai berdasarkan PAP (Pedoman Acuan Patokan) Keempat, mengelompokkan keterampilan menulis berita dengan menggunakan skala 10. Kelima, keterampilan menulis siswa berdasarkan nilai rata-rata. Keenam, membuat histogram keterampilan menulis berita dengan media elektronik. Ketujuh, menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tiga hal pertama, keterampilan menulis berita siswa untuk indikator 1 (pengembangan unsur 5W+1H) tergolong lebih dari cukup (72,85%). Kedua, keterampilan menulis berita siswa untuk indikator 2 (keefektifan kalimat) tergolong lebih dari cukup (70%). Ketiga, keterampilan menulis berita siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Padang Panjang untuk kedua indikator (pengembangan unsur 5W+1H dan keefektifan kalimat) tergolong lebih dari cukup (71,42%).