Pengaruh Penggunaan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar Seni Rupa di Kelas VII SMPN 9 Padang

Pembelajaran seni khususnya seni rupa penting diberikan di sekolah, untuk itu seyogyanya pembelajaran ini (seni rupa) harus dilaksanakan sebaik-baiknya agar hasil belajar dapat dicapai seoptimal mungkin. Namun tidak semua sekolah yang bisa mencapai sasaran tersebut seperti halnya pada SMPN 9 Padang, terlihat bahwa hasil belajar masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran seni rupa di SMPN 9 Padang. Pengaruhnya dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran seni rupa. Hipotesis penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan yang berarti antara hasil belajar siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe jigsaw dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional dalam mata pelajaran seni rupa di SMPN 9 Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, yaitu penelitian untuk melihat dan meneliti adanya akibat setelah subjek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya. Jadi penelitian eksperimen ini adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat dari variable yang diteliti. Untuk melihat adanya hubungan sebab akibat tersebut adalah dengan membandingkan satu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok pembanding yang tidak diberi perlakuan. Bentuk eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experimen), dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest-Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 9 Padang yang berjumlah 199 orang. penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara diundi dan didapatkan kelas A atau kelas VII 6 sebagai kelas eksperimen atau diajar dengan metode Jigsaw, dan kelas B atau kelas VII 7 sebagai kelas kontrol atau diajar dengan metode konvensional, masing-masing kelas berjumlah 28 orang. Hasil penelitian yang diperoleh dari pengolahan data menunjukkan terdapat perbedaan yang berarti antara hasil belajar siswa yang diajar dengan metode kooperatif tipe jigsaw dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional dalam mata pelajaran seni rupa di kelas VII SMPN 9 Padang. Untuk itu disarankan agar: 1) Guru dalam merancang program pembelajaran agar menata isi pembelajaran secara sistematis dan komprehensif untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan, 2) Siswa perlu meningkatkan keinginan, minat yang tinggi untuk belajar dengan memaksimalkan potensi yang ada baik dengan cara diskusi, praktek dan mengikuti pembelajaran dengan serius serta partisipasi aktif selama proses belajar berlangsung dan 3) Lembaga pendidikan, perlu mengidentifikasi proses pembelajaran dalam kelas sehingga dapat merekomendasikan kepada guru untuk memilih strategi yang melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.