Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan Sosial Remaja Putri dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling: Studi Deskriptif Terhadap Santri Madrasah Aliyyah-Kulliyatul Muallimat El Islamiyah Diniyyah Puteri Padang Panjang

Penelitian ini bertitik tolak dari fenomena bahwa remaja adalah individu yang berada pada masa perkembangan, khususnya perkembangan pada dimensi sosial. Kesuksesan remaja dalam mencapai tugas perkembangannya sangat berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya. Dalam proses pencapaian tugas perkembangan tersebut remaja membutuhkan bantuan lingkungan yang dapat merangsang proses perkembangannya, adapun lingkungan yang dimaksud, adalah lingkungan sekolah. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan tingkat pencapaian tugas perkembangan sosial remaja putri. Penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif. Populasi seluruh santri MAS.KMI Diniyyah Puteri Padang Panjang, berjumlah 120 orang. Sampel dari penelitian adalah seluruh santri kelas X dan XI berjumlah 108 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket yang diolah dengan teknik persentase. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa, 1). Tingkat pencapaian tugas perkembangan sosial remaja putri yang terkait dengan kemampuan membina hubungan sosial baru yang lebih matang dengan teman sebaya, baik sejenis maupun lawan jenis berada pada katagori cukup baik. 2). Tugas perkembangan sosial remaja putri yang terkait dengan kemampuan menjalankan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin berada pada katagori cukup baik. 3). Tingkat pencapaian tugas perkembangan sosial remaja putri terkait dengan kemampuan bertanggungjawab terhadap tingkah laku sosial berada pada katagori baik. Hal ini berarti bahwa tingkat pencapaian tugas perkembangan sosial remaja putri berada pada katagori cukup baik. Berdasarkan temuan penelitian tersebut ada beberapa aspek dari perkembangan sosial tersebut yang perlu adanya pembinaan, yaitu pada aspek kemampuan kontrol emosi, altruistik, dan kemampuan kerjasama, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan masyarakat, yang dapat dilakukan melalui layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Memberikan dorongan pada remaja putri untuk aktif dalam kegiatan ektrakurikuler dalam upaya pembinaan keterampilan sosialnya. Selanjutnya disarankan bagi peneliti berikutnya untuk melanjutkan penelitian ini, dapat dengan menghubungkan daerah asal masing-masing santri, atau keadaan sekolah yang dikhususkan untuk putri saja dengan pencapaian perkembangan sosialnya.