Putri, Welly Yulia (2015) Maanta Pitih Balanjo Tigo Kali Balai Dalam Acara Perkawinan: Analisis Gender Tentang Posisi Perempuan di Nagari Batu Basa Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_WELLY_YULIA_PUTRI_13376_4959_2015.pdf [thumbnail of B1_4_WELLY_YULIA_PUTRI_13376_4959_2015.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_WELLY_YULIA_PUTRI_13376_4959_2015.pdf
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti untuk melihat upacara
perkawinan yaitu tradisi maanta pitih balanjo tigo kali balai di Nagari Batu Basa.
Tradisi maanta pitih balanjo tigo kali balai merupakan tradisi adat salingka
nagariyang terdapat di Nagari Batu Basa, oleh karena itu pelaksanaan tradisi maanta
pitih balanjo tigo kali balai berlaku bagi masyarakat yang melakukan perkawinan
endogami nagari. Pelaksanaan tradisi maanta pitih balanjo tigo kali balaitidak
melihat status sosial perempuan. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengungkap
posisi perempuan dalam tradisi maanta pitih balanjo tigo kali balai dalam upacara
perkawinan di Nagari Batu Basa.
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan teori gender. Teori nurture
beranggapan bahwa perbedaan ini tercipta melalui proses belajar dari lingkungan.
Gramsci mengemukakan bahwa kekuasaan laki-laki atas perempuan merupakan
kekuasaan hegemoni karena perempuan sadar atau tidak sadar menerima dan
menyetujui kekuasaan laki-laki sebagai sesuatu yang wajar. Laki-laki tidak perlu
menggunakan kekuatan fisiknya untuk memaksa perempuan tunduk kepada mereka.
Pemberian pitih balanjo tigo kali balaidari pihak penganten laki-laki kepada
penganten perempuan merupakan salah satu bentuk hegemoni patriarki karena jumlah
pitih balanjo yang diterima perempuan tidak mempertimbangkan status sosial dirinya
dan keluarganya.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian
etnografi.Untuk pemilihan informan dilakukan carapurposive sampling dengan
jumlah informan 33orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan mengacu pada
model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, sajian data
dan penarikan kesimpulan.
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) Peran Perempuan dalam tradisi
maanta pitih balanjo tigo kali balai, terdiri dari perempuan dari pihak perempuan,
perempuan dari pihak penganten laki-laki, dan penganten perempuan; (2) Kontrol
perempuan terhadap pelaksanaan tradisi maanta pitih balanjo tigo kali balai; (3)
Kekuatan tradisi”malu” kalau tradisi maanta pitih balanjo tigo kali balai tidak
dilaksanakandan (4) Budaya patriarki di Minangkabau
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Gender |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs |
Depositing User: | Mulida Djamarin S.Sos |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 00:16 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 00:20 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/24304 |