Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan Bata Ringan Cellular Lightweight Concrete (CLC) Sebagai Pengganti Sebagian Semen

Provinsi sumatera barat yang terletak diantara lempeng Eurasia dan
lempeng indo-Autralia dan patahan (sesar) Semangko. SNI GEMPA SNI
1726-2002 sumatera barat tergolong dalam wilayah yang memiliki intensitas
gempa besar salah satunya kota Padang. Maka dari itu kota Padang
diharuskan pada setiap pekerjaan kontruksi memperhatikan aspek keamanan
terhadap gempa, baik itu dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan material
yang digunakan untuk struktur ataupun non-struktur . Salah satunya adalah
material yang digunakan pada pemasangan dinding. Bata ringan merupakan
material yang tersusun dari semen, pasir dan bahan yang memiliki berat
relative ringan seperti abu sekam padi dan foam agent.
Telah dilakukan pengujian kuat tekan bata ringan CLC dengan
penambahan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen. Rencana
campuran yaitu 1 : 2 yaitu 1 kilogram semen (abu sekam padi) dan 2 kilogram
pasir ditambah 0.1 kilogram foam agent. Dalam pembuatan bata ringan CLC
ini diberi skala penambahan abu sekam padi diambil dari berat semen dengan
penambahan 0%, 15%, 25%, 35%, dan 45%. Dari hasil pembuatan bata ringan
CLC ini didapatkan berat bata tertinggi 1772.17 gram pada penambahan 15%
abu sekam dan terjadi pada umur 28 hari. Sedangkan yang terendah 1215.93
gram terdapat pada penambahan abu sekam padi 45% terjadi pada umur 28
hari dan kuat tekan rata-rata tertinggi yaitu 9.50 Mpa untuk bata ringan
normal umur 28 hari sedangkan untuk bata ringan abu sekam padi sebagai
pengganti sebagian semen kuat tekan rata-rata tertinggi 3.11 Mpa untuk bata