Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Melalui Upper Tank Radiator dengan Pipa Tembaga Terhadap Torsi dan Daya Sepeda Motor Empat Langkah

Bahan bakar harus dapat terbakar keseluruhannya didalam ruang bakar untuk menghasilkan unjuk kerja yang maksimum. Dalam upayanya untuk meningkatkan unjuk kerja maksimum sepeda motor dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan memanaskan bahan bakar, bahan bakar dipanaskan pada upper tank radiator dengan memanfaatkan panas air pendingin radiator. Dengan membuat saluran bahan bakar yang terbuat dari pipa tembaga melalui upper tank radiator, maka sebelum bahan bakar tercampur dengan udara bahan bakar dapat menguap dan betekanan, sehingga mempercepat dan memperbanyak pemasukan pencampuran bahan bakar dan udara didalam karburator dengan harapan dapat meningkatkan performa mesin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen untuk mengungkap pengaruh pemanasan bahan bakar terhadap torsi dan daya sepeda motor Honda Vario 110 cc dengan menggunakan alat dyno test. Pengujian ini dilakukan pada sepeda motor standar tanpa pemanas dan dengan pemanasan bahan bakar. Pengujian torsi dan daya dilakukan sebanyak 3 kali dan data yang diambil pada setiap sampel yang ada pada grafik, kemudian dirata-ratakan dan dibandingkan untuk mengetahui pengaruh pemanasan bahan bakar melaui upper tank radiator terhadap torsi dan daya yang dihasilkan mesin sepeda motor. Dari data hasil penelitian, diperoleh bahwa pemanasan bahan bakar berpengaruh terhadap torsi dan daya sepeda motor empat langkah. Torsi rata-rata pada putaran mesin 6500 rpm tanpa pemanas sebesar 6,72 Nm dengan torsi rata- rata pada putaran mesin 6500 rpm dengan menggunakan pemanasan bahan bakar melalui upper tank radiator dengan pipa tembaga sebesar 7,07 Nm. Dengan peningkatan torsi sebesar 0,35 Nm atau 4,95 %. Sedangkan Daya rata-rata tanpa pemanas pada putaran mesin 8000 rpm sebesar 6,3 HP dengan daya rata-rata menggunakan pemanasan bahan bakar melalui upper tank radiator dengan pipa tembaga sebesar 6,8 HP pada putaran mesin 8000 rpm. Dengan peningkatan daya sebesar 0,5 atau 7,35 %.