Komparasi Metode Quantum Teaching Dengan Model Pembelajaran Pendekatan Saintifik Tipe Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Dasar Listrik Elektronika Di SMK Negeri 1 Lintau Buo

Hasil belajar Dasar Listrik Dan Elektronika pada siswa kelas X jurusan Teknik Audio Video di SMKN 1 Lintau Buo masih tergolong rendah. Hal ini diduga karena pembelajaran yang digunakan masih menggunakan metode pembelajaran kooperatif, dimana proses belajar mengajar didominasi oleh guru
sedangkan siswa hanya memfungsikan indera penglihatan dan pendengarannya saja dari penjelasan yang diberikan oleh guru didepan kelas, sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif.Populasi yang diteliti adalah semua siswa
kelas X Jurusan Teknik Audio Video di SMKN 1 Lintau Buo yang terbagi dalam 2 kelas. Variabel yang diteliti adalah hasil belajar Dasar Listrik Dan Elektronika siswa kelas X jurusan TAV semester ganjil SMKN 1 Lintau Buoyang diukur
menggunakan tes hasil belajar untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen I dan eksperimen II. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil
belajar Dasar Listrik Dan Elektronika antara siswa yang diajar menggunakan Metode Quantum Teaching dan yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, terbukti dari hasil uji t dengan nilai thitung = 2,06>
ttabel = 2,03. Hasil belajar Dasar Listrik Dan Elektronika yang diajar menggunakan Metode Quantum Teaching lebih baik dari pada yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, terbukti dari ratarata
hasil belajar sebesar 81,44 pada kelompok eksperimen I dan 77,78 pada kelompok eksperimen II. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Metode Quantum Teaching lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika, sehingga pembelajaran
Quantum Teaching dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Listrik Dan Elektronika yang
membutuhkan pemecahan masalah melalui diskusi.Penelitian ini hanya mengkaji
sisi kognitif semata, sedangkan aspek afektif dan psikomotor belum dikaji secara
mendalam.Oleh karena itu perlu penelitian serupa dengan variabel yang lebih
kompleks yaitu hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotornya.