Hubungan Konsep Diri dengan Penyesuaian Diri Pasangan dalam Pernikahan di Kecamatan Bangkinang

Penyesuaian diri menuntut kemampuan individu untuk hidup dan bergaul secara
wajar terhadap lingkungannya, sehingga individu merasa puas terhadap diri dan
lingkungannya. Penyesuaian yang paling penting dan pertama kali harus dihadapi saat
seseorang memasuki dunia pernikahan adalah penyesuaian diri dengan pasangan.
Kenyataan yang terjadi ditemukan, adanya suami ataupun istri yang belum mampu
menyesuaikan diri dengan baik dalam kehidupan berumah tangga yang ditandai dengan
tidak dapat mengendalikan emosinya dan menggunakan pertahanan diri yang berlebihan.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang berkontribusi terhadap penyesuaian diri
suami ataupun istri tersebut, salah satunya adalah konsep diri. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan (1) konsep diri yang dimiliki suami, (2) konsep diri yang dimiliki
istri, (3) penyesuaian diri suami dengan istri, (4) penyesuaian diri istri dengan suami dan
(5) menguji hubungan antara konsep diri suami dengan penyesuaian diri suami, (6)
menguji hubungan antara konsep diri istri dengan penyesuian diri istri.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
korelasional. Jumlah subjek dalam penelitian sebanyak 45 pasang. Instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data adalah angket dengan model skala likert. Data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase dan untuk melihat hubungan
antara kedua variabel digunakan analisis statistik dengan teknik Pearson Product Moment
Correlation.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) konsep diri suami berada pada
kategori sedang artinya suami cukup mampu memandang dirinya baik dari segi fisik,
sosial, emosi, moral dan kognitif, (2) konsep diri istri di kecamatan Bangkinang berada
pada kategori sedang artinya istri cukup mampu memandang dirinya baik dari segi fisik,
sosial, emosi, moral dan kognitif, (3) penyesuaian diri suami dengan istri berada pada
kategori cukup baik artinya suami sudah mampu menyesuaikan diri dengan pasangannya
berkaitan dengan persetujuan antar pasangan, kelekatan antar pasangan, kepuasan antar
pasangan dan ekspresi rasa sayang, (4) penyesuaian diri istri dengan suami berada pada
kategori cukup baik artinya istri sudah mampu menyesuaikan diri dengan pasangannya
berkaitan dengan persetujuan antar pasangan, kelekatan antar pasangan, kepuasan antar
pasangan dan ekspresi rasa sayang, (5) terdapat hubungan yang signifikan positif antara
konsep diri suami dengan penyesuaian suami dengan besaran koefisien korelasi 0,624
yang berada pada tingkat hubungan cukup berarti, (6) terdapat hubungan yang signifikan
positif antara konsep diri istri dengan penyesuaian istri dengan besaran koefisien korelasi
0,631 yang berada pada tingkat hubungan cukup berarti.
Berdasarkan temuan penelitian ini, diharapkan konselor dapat mengembangkan
program melalui kegiatan-kegiatan yang lebih efektif dan kreatif dalam kerangka layanan
bimbingan dan konseling dengan melaksanakan layanan konseling individu, layanan
informasi dan layanan bimbingan kelompok guna membangun konsep diri positif suami
ataupun istri untuk meningkatkan kemampuan suami ataupun istri menyesuaikan diri
dengan baik.