Ilham, Wahyu (2015) Perilaku Disfungsional Kepala Sekolah sebagai Pimpinan dalam Organisasi Sekolah: Studi di MTsS CC Sumatera Barat. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_WAHYU_ILHAM_1101821_4557_2015.pdf [thumbnail of B1_4_WAHYU_ILHAM_1101821_4557_2015.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_WAHYU_ILHAM_1101821_4557_2015.pdf
Download (2MB)
Abstract
MTsS CC merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang
berlandaskan Islami. Idealnya kepala sekolah sebagai pemimpin mampu
melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan kebiasaan dan aturan yang umum
di dalam dunia pendidikan. Kepala sekolah MTsS CC sebagai pemimpin
membiarkan guru yang sering telat, sering absen, malas mengajar dan tidak
membuat perangkat pembelajaran. Membiarkan siswa yang sering telat,
membolos dan melanggar peraturan sekolah. Perilaku pengabaian yang dilakukan
oleh kepala sekolah inilah yang dikatakan dengan perilaku disfungsional. Perilaku
yang tidak sesuai dengan fungsi yang semestinya. Penelitian ini dilakukan disalah
satu sekolah swasta yang ada di Sumatera Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menjelaskan terjadinya perilaku disfungsional kepala sekolah.
Dalam menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan teori struktural
fungsional Robert K. Merton mengenai disfungsi sebagai salah satu gagasan
dalam teori struktural fungsional. Robert K. Merton menjelaskan bahwa ada
hal-hal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal yang tidak berfungsi itu
disebutnya disfungsi. Robert King Merton juga menjelaskan bahwa konsekuensi
objektif dari individu dalam perilaku dapat bersifat manifest dan laten, fungsi
manifest adalah kosekuensi obyektif yang membantu penyesuaian atau
adaptasi dari sistem dan disadari oleh partisipan dalam sistem tersebut,
sedangkan fungsi laten merupakan konsekuensi objektif dari individu dalam
perilaku mampu mengarah pada integrasi dan keseimbangan, sedangkan
konsekuensi objektif yang bersifat disfungsional akan menyebabkan timbulnya
ketegangan atau masalah dalam sistem sosial. Selain itu peneliti juga
menggunakan pemikiran White dan Lippit mengenai gaya kepemimpinan Laissez
Faire. Dijelaskan pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya.
Penelitian ini dimulai dari tanggal 28 Maret 2015 sampai tanggal 04 Juni
2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian yang
digunakan adalah studi kasus dengan tipe penelitian single level case study.
Teknik pemilihan informan yaitu dengan cara purposive sampling dengan jumlah
informan sebanyak 29 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi
wawancara dan studi dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan teknik
triangulasi data. Analisis data yang dilakukan adalah model analisis interaktif
yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan terdapat empat
perilaku disfungsional kepala sekolah MTsS CC diantaranya. (a) mengabaikan
pembelajaran, (b) tidak melakukan pembinaan kepada guru, (c) tidak
mengupayakan ketersediaan sarana dan prasarana, (e) tidak melakukan pembinaan kepada siswa.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku Disfungsional Kepala Sekolah |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Mulida Djamarin S.Sos |
Date Deposited: | 10 Sep 2025 01:40 |
Last Modified: | 10 Sep 2025 02:26 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/23799 |