Ekstraksi Betasianin dari Buah Bit (Bbeta Vulgaris l.) Untuk Sintesis Inulin-Betasianin sebagai Pembawa Obat

Buah bit memiliki kandungan antioksidan tinggi yang berasal dari pigmen
merah betasianin. Agar terapi obat betasianin sampai dengan baik ke usus besar
diperlukan senyawa yang tidak mudah didegradasi pada saluran pencernaan manusia
yaitu inulin. Tujuan dari penelitian ini mesintesis Inulin-Betasianin pada variasi
massa betasianin serta menentukan karakteristik kandungan betasianin dari Buah Bit.
Ekstraksi betasianin pada buah bit dilakukan dengan metode maserasi dan dilakukan
uji karakteristik dengan FTIR dan spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi betasianin
yang didapat kemudian dicangkokan dengan inulin menggunakan metoda pasangan
redoks asam askorbat dan hydrogen peroksida dibawah suasana inert (dengan aliran
gas nitrogen). Kadar betasianin pada hasil pencangkokan inulin-betasianin diukur
dengan metoda folin-ciocelteu dan menguji aktifitas antioksidan dengan metode
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Uji Spektrofotometri UV-Vis pada
karakteristik ekstrak betasianin dari buah bit terdapat 3 buah puncak gelombang.
Panjang gelombang sekitar 300 dan 530 nm merupakan betasianin dan pada λ480 nm
mengidentifikasi betaxanthin. Hasil spektrum dengan menggunakan FTIR terdapat
gugus O-H, C-H, N-H, C-O, C-N, C-O-O. Pada karakterisasi inulin-betasianin adanya
gugus fungsi baru pada serapan pita gelombang 1608-1447 cm-1 C=C. Pengujian
dengan metode folin-ciocelteu didapatkan hasil optimum yang diperoleh sebesar
297,25 mg BAE/g dan kadar persen inhibisi (IC50) yang kecil sebesar 33,63 mg/L.