Pengaruh Penambahan Crosslinker terhadap Karakteristik Komosit Selulosa Bakterial-Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.) untuk Aplikasi Biomedis

Selulosa bakterial dapat diterapkan di berbagai bidang seperti bidang biomedis,
membran pemisahan, pembuluh darah buatan, dan substrat untuk rekayasa
jaringan tulang rawan. Selulosa bakterial masih memiliki sifat mekanik yang
rendah, sehingga dibentuk komposit selulosa bakteri dengan ekstrak lidah buaya
(SB-ELB) untuk mendapatkan bahan baru yang lebih baik. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh crosslinker (tepung terigu, tepung tapioka,
dan tepung beras ketan) pada sifat mekanik, fisik, dan struktural dari KSB-ELB.
Selulosa bakterial dihasilkan dari campuran air kelapa, gula dan urea. Kemudian
difermentasi dengan acetobacter xylinum selama 14 hari. Selulosa bakterial
dikompositkan dengan ekstrak lidah buaya dan disebut komposit selulosa
bakterial- ekstrak lidah buaya (KSB-ELB). KSB-ELB akan dikarakterisasi dengan
menguji kekuatan tarik, kandungan air, analisis struktural dengan FTIR, dan derat
kristalinitas menggunakan XRD. Penambahan Crosslinker dapat mengurangi
persentase kandungan air KSB-ELB. Hasil uji kuat tarik terbaik adalah BC-AvE
yang menambahkan larutan tepung tapioka dengan nilai 68,13 MPa. Hasil
spektrum FTIR menunjukan bahwa gugus fungsi yang terdapat pada selulosa
hanya mengalami pergeseran. sedangkan hasil analisis derajat kristalinitas
menunjukan bahwa persentase derajat kristalinitas KSB-ELB yang ditambah
larutan tepung tapioka yaitu sebesar 87,26%