Dwiranda, Wahdini (2013) Pengetahuan Masyarakat Mengenai Tsunami dan Mitigasi Bencana Tsunami di Kawasan Zona Merah. (Studi Kasus: Masyarakat Air Tawar Barat, Kota Padang Pasca Gempa 2009). Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_4_WAHDINI_DWIRANDA_13389_6157_2013.pdf [thumbnail of B1_4_WAHDINI_DWIRANDA_13389_6157_2013.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_4_WAHDINI_DWIRANDA_13389_6157_2013.pdf
Download (722kB)
Abstract
Pasca tsunami Aceh 2004 silam, Air Tawar Barat masuk ke dalam
kawasan zona merah bencana tsunami. Namun kawasan ini ditetapkan pasca gempa
September 2009 dan tsunami Mentawai 2010. Walaupun menetap di lokasi rawan
bencana tsunami tidak membuat masyarakat meninggalkan kawasan itu. Faktor
pengetahuan masyarakat dalam memahami tsunami dan mitigasi bencana, serta
upaya yang dilakukan untuk mengahadapi tsunami perlu diketahui. Tujuan dari
penelitian ini adalah menjelaskan pengetahuan masyarakat mengenai tsunami dan
mitigasi bencana tsunami di kawasan zona merah, Air Tawar Barat. Penelitian ini
dipandu dengan kerangka teori Ethnoscience dari Franke, yaitu “system of
knowledge and cognition typical of given culture”. Asumsi dasar dari etnosains
yaitu lingkungan efektif (effective environment) dipahami (perceived) berlainan
oleh masyarakat yang berbeda latar belakang kebudayaannya. Masyarakat yang
tinggal di kawasan zona merah juga memiliki pengetahuan yang berbeda mengenai
bencana tsunami dan mitigasinya karena dipengaruhi latar belakang
kebudayaannya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan tipe
studi kasus. Tipe studi kasus ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
menyeluruh dan mendalam mengenai pengetahuan mengenai tsunami dan mitigasi
bencana tsunami oleh masyarakat di kawasan zona merah. Pemilihan informan
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, informannya adalah orangorang yang telah tinggal di Air Tawar Barat sebelum terjadi tsunami Aceh 2004
sebanyak 39 orang. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi
yaitu observasi non-partisipasi, selanjutnya dilakukan wawancara, untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari informan. Setelah itu dilakukan
triangulasi dan terakhir melakukan analisis data model Spradley.
Hasil penelitian ini mengungkapkan pengetahuan lokal masyarakat
mengenai tsunami, yaitu masyarakat menyebut tsunami dengan istilah aia gadang.
Sedangkan untuk mitigasi, masyarakat menyebut dengan manyalamekan diri.
Alasan masyarakat bertahan yaitu kawasan zona merah ini sudah menjadi pariuak
bareh bagi masyarakat yang membuka usaha di sini dan merasa bahwa kawasan
zona merah inilah pilihan yang terbaik. Selain faktor ekonomi, masyarakat juga
bertahan karena faktor keyakinan, sosial, dan pengalaman. Pengetahuan lokal
masyarakat mengenai upaya mitigasi juga ditemukan berbeda dari sosialisasi yang
diberikan pemerintah. Jika pemerintah mensosialisasikan agar lari atau
meninggalkan zona merah, masyarakat melakukan evakuasi ke bangunanbangunan yang tinggi, seperti rumah mantan rektor UNP, Islamic Centre, masjid
dan bangunan UNP, masjid batingkek, dan membangun shellter.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengetahuan Masyarakat Mengenai Tsunami |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi-S1 |
Depositing User: | Mulida Djamarin S.Sos |
Date Deposited: | 09 Sep 2025 03:11 |
Last Modified: | 09 Sep 2025 03:11 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/23706 |