Pengaruh Penggunaan Bioetanol Dari Limbah Ampas Tebu Sebagai Campuran Premium Terhadap Emisi Gas Buang Karbon Monoksida Dan Hidrokarbon Pada Sepeda Motor Honda Beat

Penelitian ini dilatar belakangi oleh peningkatatan kendaraan yang terlalu banyak di Indonesia sehingga kadar emisi gas buang CO dan HC terlalu berlebihan, dan untuk menguranginya dibuatlah bioetanol. Bioetanol ini sendiri
dibuat dengan ampas tebu yang mengandung selulosa yang cukup tinggi dan alasan pemilihan ampas tebu karena banyaknya limbah yang di hasilkan pabrik gula di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh
penggunaan bioetanol dari limbah ampas tebu sebagai campuran premium terhadap emisi gas buang karbon monoksida dan hidrokarbon pada sepeda motor honda beat. Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan model posttest only control
design, pengujian dilakukan pada putaran 1500, 2500 dan 3500 RPM, penelitian di lakukan sebanyak 2 kali dari masing-masing putaran. Yang mana pengujian dilakukan pada premium murni, biopremium BE-5, biopremium BE-10,biopremium BE-15, biopremium BE-20, dan biopremium BE-30.
Hasil penilitian yang didapatkan menunjukan biopremium lebih ramah lingkungan dibanding premium murni, ditunjukkan dengan bahan bakar premium murni menghasilkan CO sebesar 1.378% vol dan HC 1028.5 ppm, sedangkan biopremium BE-5 sebesar 0.0567% vol dan HC 445.5 ppm, biopremium BE-10 CO 0.5383% vol dan HC 380.7 ppm, biopremium BE-15 CO 0.2017% vol dan
HC 146.67 ppm, biopremium BE-20 CO 0.275% vol dan HC 427.83 ppm,biopremium BE-30 CO 0.1667% vol dan HC 357.33 ppm. Hasil pengujian emisi karbon monoksida dan hidrokarbon bahan bakar paling ramah lingkungan terdapat pada biopremium BE-30.