Komparasi Penggunaan Busi Nikel dan Busi Standar Iridium,Terhadap Daya, Torsi dan Emisi gas buang pada Honda Jazz RS Tahun 2012

Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi telah melahirkan jenis-jenis produk yang diharuskan berkualitas agar dapat bersaing di pasar otomotif dimana sekarang transportasi merupakan merupakan kebutuhan penting dalam aktifitas kehidupan manusia sekarang. Penelitian ini membahas tentang perbandingan penggunaan busi Nikel dan busi standar Iridium pada kendaraan ringan dengan melakukan pengujian daya serta emisi gas buang yang dihasilkan ketika melakukan eksperimen ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan daya yang terjadi ketika menggunakan busi standar Iridium dan perubahan emisi gas buang yang dihasilkan oleh masing-masing busi yang akan diuji.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Experimental Research). Pengujian dilakukan di Workshop UNP pada tanggal 22 Desember 2018 s/d 27 Desember 2018 dengan menggunakan Mobil Honda Jazz RS Tahun 2012, Untuk pengujian daya menggunakan alat ukur dyno test dan untuk penggujian emisi gas buang menggunakan gas analyzer, untuk pengujian daya, torsi dan emisi gas buang pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pada setiap sample. Pengujian dimulai dari menggunakan busi Nikel dan dilanjutkan dengan busi standar Iridium.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh maka didapatkan rata-rata dari penggunaan busi Nikel, Daya tertinggi dengan busi Nikel pada putaran mesin rata-rata 6643 rpm sebesar 78.4 Kw sedangkan menggunakan busi standar Iridium pada putaran mesin rata-rata 6191 rpm sebesar 86.7 Kw sehingga terjadi peningkatan daya sebesar 8.3 Kw (9,57 %). Torsi tertinggi busi Nikel pada putaran mesin rata-rata 6643 rpm sebesar 116 N.m sedangkan menggunakan standar Iridium pada putaran mesin rata-rata 6191 rpm sebesar 133.9 N.m sehingga terjadi peningkatan torsi sebesar 17,9 N.m (13,36%). Emisi tertinggi terdapat pada busi Nikel pada putaran mesin putaran idle dan 2500 dengan CO sebesar 0% dan 0%, CO2 14,93% dan 14,83% , HC 0 Ppm dan 3.3 Ppm, sedangkan menggunakan standar Iridium pada putaran mesin idle dan 2500 dengan CO sebesar 0% dan 0%, CO2 sebesar 15,05% dan 15,03%, HC 0% dan 0%, sehingga terjadi peningkatan emisi gas buang pada CO2 sebesar 0,8% dan 1.33%, dan penurunan pada HC 100%