ersepsi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) Tentang Kemampuan Siswa SMK Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang Melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Kota Bukittinggi.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang
pendidikan menengah di Indonesia yang bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang mempunyai kompetensi dibidangnya, berkarakter, dan siap bekerja di dunia
industri sebagai tenaga kerja menengah. Untuk mencapai tujuan didirikannya SMK di Indonesia, maka sekolah kejuruan menggunakan suatu sistem pendidikan yang
bernama Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau Praktek Kerja Industri (Prakerin).Prakerin ini bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu sesuai program keahlian masingmasing
di lapangan, mengenal kehidupan di dunia industri, dan memperoleh pengalaman kerja di dunia industri.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah bengkel mobil di kota Bukittinggi sebanyak 12 bengkel. Sampel dalam penelitian ini
adalah mekanik bengkel tersebut sebanyak 41 orang. Metode pemilihan sampel adalah dengan menggunakan metoda Nonprobability Sampling. Maka pengambilan
sampel menggunakan metoda Sampling Purposive. Pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner, uji coba instrumen dilaksanakan pada 30 mekanik bengkel mobil di Agam Timur . Uji validitas dilakukan dengan rumus Pearson Product Moment. Butir angket dikatakan valid jika nilai r hitung besar dari r tabel 3,61. Hasil menunjukkan angket persepsi mekanik bengkel di kota Bukittinggi sebanyak 3 butir tidak valid, sedangkan uji reliabilitas digunakan rumus Alpha
Cronbach. Dari uji coba reliabilitas didapatkan hasil 0,999913 yang dapat dikategorikan sangat reliable. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif.Dari hasil analisis dapat disimpulkan Persepsi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) tentang kemampuan siswa SMK program keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang melakukan praktek kerja industri (Prakerin) di kota Bukittinggi, dengan indikator kognitif 60% termasuk ke dalam kategori cukup, afektif 59% temasuk ke dalam kategori cukup, psikomotor 77% temasuk kategori baik dan persentase indikator secara menyeluruh (kemampuan ) 69% termasuk kategori baik.