Arma, Erni Septika (2019) Pengaruh Jenis dan Besar Konsentrasi Logam Berat Terhadap Koefisien Inhibisi Bioluminisensi Kunang-kunang Merayap (Lampyris Noctiluca) Daerah Gurun Kabupaten 50 Kota. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![final_B1_6_ERNI_SEPTIKA_ARMA_15034034_3136_2019.pdf [thumbnail of final_B1_6_ERNI_SEPTIKA_ARMA_15034034_3136_2019.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
final_B1_6_ERNI_SEPTIKA_ARMA_15034034_3136_2019.pdf
Download (2MB)
Abstract
Logam berat merupakan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan yang dapat terakumulasi pada tubuh kunang-kunang sehingga dapat
mempengaruhi intensitas relatif cahaya kunang-kunang. Kunang-kunang dapat
digunakan sebagai bioindikator. Logam berat yang melekat dapat menghambat
cahaya yang dipancarkan kunang-kunang. Penelitian ini akan melihat pengaruh
dari logam berat terhadap reaksi bioluminisensi kunang-kunang. Mulai dari
pengaruh konsentrasi logam berat terhadap intensitas, koefisien inhibisi dan
pengaruh berat molekul logam berat dengan koefisien inhibisi bioluminisensi
kunang-kunang.
Penelitian ini jenisnya adalah eksperimen yang dilakukan di laboratorium
Fisika Material dan Biofisika dan Laboratorium Biologi Genetika FMIPA UNP.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran panjang gelombang dan intensitas
cahaya kunang-kunang Lampyris Noctiluca yang diambil dari daerah Gurun
Kabupaten 50 Kota sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan logam berat
menggunakan Nanofotometer.Variabel-variabel yang ditentukan dalam penelitian
ini yaitu logam berat timbal (Pb), tembaga (Cu), besi (Fe) dan seng (Zn) dan
konsentrasi logam berat yaitu 0,1 mg/l, 5 mg/l dan 10 mg/l sebagai variabel bebas,
intensitas relatif cahaya kunang-kunang dan koefisien inhibisi sebagai variabel
terikat dan jenis dan ukuran kunang-kunang serta media pelarut yang digunakan
sebagai variabel kontrol.
Hasil dari pengukuran intensitas relatif kunang-kunang semakin menurun
apabila konsentrasi logam berat semakin besar. Penurunan intensitas paling besar
akibat pengaruh keberadaan logam berat terjadi pada timbal (Pb), besi (Fe),
tembaga (Cu) dan seng (Zn). Koefisien inhibisi semakin menurun dengan
meningkatnya konsentrasi logam berat. Koefisien inhibisi paling besar akibat
keberadaan logam berat timbal (Pb), kemudian besi (Fe), tembaga (Cu), dan
paling kecil adalah seng (Zn). Koefisien inhibisi paling besar pada bioluminisensi
kunang-kunang akibat keberadaan logam berat timbal (Pb), kemudian besi (Fe),
tembaga (Cu), dan paling kecil adalah seng (Zn). Nilai koefisien inhibisi terbesar
juga diikuti dengan besarnya berat molekul logam berat, yaitu timbal nitrat
(PbNO3) memiliki berat molekul paling besar yaitu 269,20 g/mol, kemudian
tembaga sulfat (CuSO4) yaitu 159,61 g/mol, besi sulfat (FeSO4) yaitu 151,91
g/mol, dan seng nitrat (ZnNO3) yaitu 127,38 g/mol.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QC Physics |
Divisions: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Fisika-S1 |
Depositing User: | Sudia Ajjronisa S.Sos |
Date Deposited: | 29 Aug 2025 08:05 |
Last Modified: | 29 Aug 2025 08:05 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/23193 |