Fenomena Penggunaan Gadget dan Komunikasi dikalangan Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa Prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan membahas tentang Fenomena Penggunaan Gadget dan Komunikasi dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang) di lihat dari penggunaan gadget bagi mahasiswa dan komunikasi mahasiswa Prodi PPKn menggunakan gadget. Jenis peneitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif, populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. Sampel penelitian diambil dengan teknik Stratified Random Sampling dengan Proporsi 15%, dimana ada 52 orang dijadikan responden. Instrument penelitian adalah menggunakan angket yang dibantu dengan wawancara. Teknik analisa data adalah secara deskriptif berupa formula persentase yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau melihat kecendrungan- kecendrungan setiap indikator variablel.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa penggunaan gadget bagi mahasiswa Prodi PPKn tidak hanya sebagai kebutuhan tapi telah menjadi gaya hidup. Hal ini menyebabkan mahasiswa berperilaku konsumtif, yang dapat dilihat dari sebagian besar mahasiswa memiliki 2-3 gadget dengan biaya operasional yang dihabiskannya untuk penggunaan gadget cukup besar dibandingkan dengan biaya hidup mereka yaitu Rp 1.000.000 perbulan serta sebagaian besar waktunya hanya dihabiskan untuk bermain gadget. Gadget digunakan mahasiswa Prodi PPKn untuk keperluan akademik, sosial, pribadi dan komunikasi, namun sebagian besar mahasiswa lebih sering menggunakan gadget untuk keperluan pribadi (hiburan) seperti mendengarkan musik, bermain game, nonton film, dan memotret/selfie, sehingga menyebabkan mereka cenderung pada gaya hidup hedonis. Dengan menggunaankan gadget dapat mempermudah mahasiswa berkomunikasi terutama ketika berjauhan serta telah mengubah bentuk komunikasi mahasiswa dari komunikasi langsung menjadi tidak langsung terutama dalam menyampaikan pesan, sehingga mereka tidak lagi mengandalkan komunikasi tatap muka. Selain itu, dengan berkomunikasi menggunakan gadget juga dapat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berbohong serta menyebabkan sering terjadinya kesalapahaman di antara mahasiswa.