Perbedaan Penggunaan Sepatu Rem OES (Original Equipmant Sparepart) dengan Sepatu Rem Non Original terhadap Keausan Permukaan Sepatu Rem Tromol Sepeda Motor Yamaha Mio Tahun 2012

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan Perbedaan Penggunaan Sepatu Rem OES (Original Equipmant Sparepart) Dengan Sepatu Rem Non Original Terhadap Keausan Permukaan Sepatu Rem Tromol Sepeda Motor Yamaha Mio Tahun 2012. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Perbedaan Penggunaan Sepatu Rem OES (Original Equipmant Sparepart) Dengan Sepatu Rem Non Original Terhadap Keausan Permukaan Sepatu Rem Tromol Sepeda Motor Yamaha Mio Tahun 2012. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Pre- Eksperimental Design (nondesign) dengan model One-Shot Chase Study. Sampel dalam penelitian ini menggunakan empat jenis sepatu rem berbeda yang biasa digunakan pada sepeda motor mio. Penelitian dilakukan tanggal 05 Februari 2016 sampai dengan tanggal 09 Februari 2016 yang bertempat di workshop Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus penghitungan nilai keausan sepatu rem dan untuk menghitung persentase nilai keausan sepatu rem, dapat mengunakan rumus perhitungan persentase nilai keausan. Dari analisis data hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat perbedaan nilai keausan pada penggunaan masing-masing sepatu rem. Nilai keausannya pada beban 3 kg dan putaran awal roda 1000 rpm, sepatu rem merk Yamaha Genuine Part 2,77 x 10-8 gram/mm².detik, Aspira 4,92 x 10-8 gram/mm².detik, Choho 3,51 x 10-8 gram/mm².detik, dan Binapart 5,53 x 10-8 gram/mm².detik. Nilai keausan terkecil yaitu sepatu rem merk Yamaha Genuine Part dengan nilai 2,77 x 10-8 gram/mm².detik, diikuti Choho 3,51 x 10-8 gram/mm².detik, Aspira 4,92 x 10-8 gram/mm².detik, dan keausan tertinggi merk Binapart dengan nilai keausan 5,53 x 10-8 gram/mm².detik, sedangakan persentase keausan dapat disimpulkan bahwa Yamaha Genuine Part mempunyai nilai persentase keausan paling rendah yaitu sebesar 0,00243%, sedangkan nilai keausan paling tinggi terjadi pada percobaan kedua dan ketiga pada merk Binapart dengan nilai keausan sebesar 0,01167%.