Tari Napa di Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan: Tinjauan Koreografi

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan tari Napa
di Kecamatan Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan: Tinjauan Koreografi.
Penelitian tentang tari Napa sampai saat ini diketahui untuk pertama kalinya ini
dilakukan dan sebelumnya belum ada yang meneliti tari Napa ini. Penelitian ini di
lakukan dengan mengggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang
digunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer yaitu data yang
didapat dari nara sumber. Sedangkan data skunder adalah data-data yang didapat
dari sumber sumber yang telah diolah dan dapat dipercaya kebenarannya.Teknik
pengumpulan data adalah studi pustaka, observasi/pegamatan, wawancara,
pemotretan dan perekaman.
Hasil penelitian ditemukan tari Napa merupakan tari tradisional
masyarakatan Pasar Manna Bengkulu Selatan yang penduduk aslinya suku
Serawai. Nama Napa diambil dari bahasa serawai yang berarti mengiringi.
Penelitian ini menunjukan bahwa tari Napa tinjauan koreografi meliputi aspek
bentuk( gerak, komposisi kelompok, kostum, iringan tari) serta aspek isi ( ide dan
suasana).gerak pada tari Napa ada 7 yaitu sembah, gerak besiap, gerak masang
kudau-kudau, gerak masuak luagh, gerak masuak dalam, gerak tangkis, gerak
tangkap tangan. Tari Napa merupakan tari kelompok kecil yang ditarikan dua
orang atau disebut tari berpasangan atau duet. Penari pada tari Napa haruslah dua
orang laki-laki. Iringan pada tari Napa menggunakan alat kesenian tradisional
Bengkulu Selatan yaitu rebana, serunai, dan gendang. Tari Napa merupakan tari
penyambutan saat bimbang adat masyarakat Bengkulu Selatan, dan digunakan
juga untuk penyambutan tamu pemerintahan. Sumber gerak tari Napa adalah
pencak silat yang sudah di stilirisi hingga gerakannya tenang dan indah. Suasana
yang muncul pada tari Napa tenang dan kacau.
Dapat di simpulakan, cara penyajian tari Napa yaitu refresentatif, dalam
bentuknya tari Napa mempunyai gerak yang sederhana dan mengandung elemen
elemen yang realistik, mudah dipahami akal sehingga mudah dipahami penonton.