Perancangan Film Edukasi Tahalang Sumpah: Fenomena Larangan Pernikahan Antara Masyarakat Saniangbaka Dengan Singkarak

Indonesia memiliki banyak suku bangsa. Salah satunya Minangkabau yang banyak cerita daerah unik dan bisa menjadi sebuah edukasi bagi masyarakat di era modern ini seperti cerita dari Saniangbaka dan Singkarak. Tujuan perancangan film edukasi Tahalang Sumpah fenomena larangan pernikahan antara masyarakat Saniangbaka dengan Singkarak adalah
memberikan informasi dan edukasi tentang sebuah cerita tentang larangan pernikahan di daerah tersebut. Metode perancangan film ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Dimana data yang dikumpulkan merupakan hasil dari wawancara,catatan lapangan, dokumentasi. Film ini dirancang dengan menggunakan teori desain komunikasi visual, visual, audio, sinematografi, grafis, layout. Pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data dengan menggunakan teknik 5W + 1H (what, when, where, why, who + how). Perancangan film sebagai media utamanya juga didukung oleh beberapa media tambahan seperti trailer, akun instagram, original soundtrack, poster, x-banner, stiker, undangan yang berguna sebagai penunjang media utama dan sebagai media promosi.