Perbandingan Efek Pendinginan dan Performa Air Conditioner Mobil yang Menggunakan Accumulator dengan Air Conditioner Mobil yang Menggunakan Receiver Dryer

Perkembangan teknologi dalam dunia otomotif telah memberikan sarana yang mendukung serta kebebasan bagi konsumen untuk memilih produk-produk teknologi yang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu perkembangan teknologi otomotif yaitu dibidang pengkondisian udara dalam ruangan mobil. Ada dua tipe air conditioner yang digunakan oleh masyarakat pada mobilnya, yakni air conditioner mobil yang menggunakan accumulator dan air conditioner yang menggunakan receiver dryer. Dari dua tipe air conditioner ini tidak semua masyarakat belum mengetahui mana air conditioner yang lebih bagus, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti perbandingan performa air conditioner mobil yang menggunakan accumulator dengan air conditioner yang menggunakan receiver dryer.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Juli s/d 20 Juni 2014 dengan menggunakan air conditioner mobil yang menggunakan accumulator dan air conditioner mobil yang menggunakan reciver dryer pada engine stand Daihatsu Feroza. Untuk mengetahui efek pendinginan dan performa air conditioner perlu diketahui enthalpy refrigerant sebelum masuk kompresor (h1), sebelum masuk kondensor (h2) dan sbelum masuk evaporator (h4). Enthalpy refrigerant diketahui berdasarkan temperatur dan tekanannya melalui tabel apendik. pengujian dilakukan empat kali pengambilan data disetiap putaran kompresor putaran 1500 RPM, 1700 RPM, 1900 RPM, 2100 RPM, 2300 RPM dan 2500 RPM kemudian diambil rata temperatur dan tekanan tersebut.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa efek pendinginan air conditioner mobil yang menggunakan accumulator lebih tinggi dibandingkan dengan efek pendinginan air conditioner mobil yang menggunakan receiver dryer, sedangkan performa air conditioner yang menggunakan accumulator lebih rendah dibandingkan dengan performa air conditioner yang menggunakan receiver dryer