Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium Dicampur dengan Bioethanol Dari Kulit Ubi Kayu Terhadap Emisi Gas Buang Hidrokarbon dan Karbon Monoksida pada Sepeda Motor Empat Langkah

Seiring dengan berkurangnya pasokan cadangan minyak bumi, dengan demikian pemerintah harus melakukan penghematan dalam pemakaian BBM,yakni dengan cara memproduksi bahan bakar bioetanol. Perkembanganteknologi transportasi mendorong pihak-pihak yang berkepentingan untuk mencari bahan
bakar alternative guna mengurangi penyebab terjadinya polusi udara.Kulit ubi kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energy terbarukan yang ramah lingkungan, karena berperan sebagai sumber energi terbarukan, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui perbandingan penggunaan Bahan Bakar
Premium dicampur dengan bioethanol dari kulit ubi kayu terhadap emisi Hidrokarbon dan Karbon Monoksida pada sepeda motor Supra X 125. Peneliti menggunakan metode penelitian experiment.Dilakukan tanggal 15 September 2015 dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra X125 tahun
2011.Untuk pengujian emisi gas buang dilakukan pada putaran mesin 1500 RPM, 1900 RPM, 2500 RPM, dan 4000 RPM. Adapun sampel bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar premium, BE 5% , BE 10%, BE 15%, BE 20%, BE
25%, BE 30%. Pengambilan data dilakukan 2 kali pada tiap sampel. Hasil penelitian didapatkan setelah dilakukan pengujian emisi gas buang pada sepeda motor Honda Supra X125 tahun 2011.Dengan menggunakan bahan bakar premium dan pencampuran antara premium dengan bioethanol dari kulit ubi
kayu. Data hasil pengujian dibandingkan dan dianalisis pada uji bedat (tes)dengan tingkat signifikan 5 % (t 2,920) pada tiap putaran.Sehingga didapatkan hasil pengujian emisi karbon monoksidadan hidrokarbon bahan bakar Premium dicampur dengan Bioethanol dari kulit ubi kayu pada sepeda motor Supra X125 yaitu: Berdasarkan peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama tanggal 1
Agustus 2006.Bahwa berdasarkan tahun pembuatan ≥ 2010 Parameter CO: 4,5%,HC 2000 ppm. Diantara penggunaan bahan bakar premium murni, BE5%,BE10%, BE15%, BE20%, BE25%, dan BE30%. Pada penggunaan bahan bakar premium murni didapat hasil kadar emisi gas buang HC dengan jumlah rata-rata
yaitu 2330,25 tidak memenuhi standar ambang batas emisi gas buang HC.Sedangkan pada penggunaan bahan bakar BE5%, BE10%, BE15%, BE20%,BE25%, dan BE30% telah memenuhi standar ambang batas emisi gas buang HC.Sedangkan Pada bahan bakar BE20%, BE25%, dan BE30% didapat hasil kadar emisi gas buang CO memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan
bermotor. Sedangkan pada bahan bakar premium murni, BE5%, BE10%, dan BE15% tidak memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama tanggal 1 Agustus 2006. Berdasarkan tahun pembuatan ≥ 2010 Parameter CO:4,5%, HC 2000 ppm.