Perbandingan Gaya Kerja Kopling dengan Mekanisme Penggerak Mekanik dan Hidrolik Terhadap Jarak Penekanan Release Fork Pada Toyota Avanza 1.3 G M/T

Kendaraan mobil merupakan transportasi yang sudah banyak dimiliki oleh kalangan masyarakat menengah keatas, bahkan sudah menjadi kendaraan pribadi dan dipakai sehari-hari. ditinjau dari segi kenyamanan berkendara antara penggunaan mekanisme penggerak kopling mekanik dan hidrolik sangat lebih nyaman mobil yang menggunakan mekanisme penggerak kopling hidrolik. Dari segi kelemahan dan keuntungan tentunya dapat menjadi pedoman sipemilik kendaraan yang akan dibelinya. Pada mekanisme penggerak kopling mekanik sering mengejut bila didalam melepas pedal kopling tidak pelan-pelan, sedangkan pada mekanisme penggerak kopling hidrolik apabila dilepas pedal kopling maka kopling dapat bekerja dengan lembut sedikit rasa sentakan yang timbul (lebih halus), karena hanya memampatkan tekanan fluida, sedangkan penggerak kabel mengalami penarikan dan gesekan pada media kabel sehingga terasa sentakan yang dihasilkan. Dalam permasalahan ini diperlukan penelitian untuk mengetahui apakah benar ada perbedaan antara penggerak kopling mekanik dan hidrolik pada mobil Toyota Avanza 1.3 G M/T.
Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Mei – 13 Juni 2015 dengan menggunakan mobil Toyota Avanza 1.3 G M/T. Pengujian gaya kerja pada jarak penekanan release fork dilakukan pada pemberian gaya kerja mulai dari 4 kg, 6 kg, dan 8 kg. Pengambilan data penelitian dilakukan tiga kali untuk masing-masing mekanisme penggerak kopling mekanik dan hidrolik dengan gaya yang diberikan sama pada alat ukut spring scale.
Hasil penelitian perbedaan gaya kerja kopling pada jarak penekanan release fork mobil Toyota Avanza 1.3 G M/T menunjukkan bahwa dengan gaya yang diberikan 4 kg pada penggerak mekanik menghasilkan jarak penekanan release fork sebesar 25,48 mm, 6 kg sebesar 24,86 mm, dan pada gaya 8 kg sebesar 21,25 mm. Sedangkan pada mekanisme penggerak kopling hidrolik menghasilkan jarak penekanan release fork sebesar 4 kg sebesar 28,76 mm, 6 kg sebesar 26,13 mm, dan pada gaya 8 kg sebesar 18,23 mm. Dari perhitungan t-tes diperoleh t hitung adalah 2,132 dengan demikian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya diterima dengan taraf signifikan 5%, selanjutnya rata-rata dari jarak penekanan release fork pada penggerak kopling mekanik sebesar 23,86 mm dan pengerak kopling hidrolik sebesar 24,37 mm. Hal ini disebabkan kelompok kontrol lebih kecil dari kelompok perlakuan