Analisis Penggunaan CDI Nonlimiter Terhadap Torsi dan Daya Pada Sepeda Motor Supra X 125 Tahun 2010

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin moderen. Manusia menginginkan segala sesuatu menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga terciptalah transportasi. Transportasi yang digunakan terdiri dari berbagai jenis yang digerakkan oleh motor bakar. Salah satu sistem yang berperan penting dalam motor bakar yaitu sistem pengapian. Proses pembakaran yang sempurna akan menyebabkan kinerja mesin meningkat. Salah satu komponen yang berpengaruh pada sistem pengapian yaitu CDI (capacitor discharge ignition), yang mana berfungsi sebagai pengatur pengapian dan kelistrikan yang terdapat pada sebuah kendaraan bermotor dan berperan membaca sensor yang mengatur waktu pengapian yang terdapat pada mesin. CDI keluaran saat ini masih memiliki batasan rpm yang mana pada rpm tertentu mesin akan merepet dan tenaga yang dihasilkan tidak maksimal. Hal itu kurang disukai oleh konsumen yang suka akan kecepatan tinggi. Untuk menanggulangi masalah tersebut bisa menggunakan CDI nonlimiter yang mana putaran mesin bisa mencapai ±20000 rpm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan torsi dan daya yang dihasilkan sepeda motor supra x 125 tahun 2010 yang mempergunakan CDI nonlimiter.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan eksperimen. Pengujian dilakukan pada putaran 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, dan 8000 rpm. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali dari masing-masing putaran. Yang mana pegujian dimulai dari motor menggunakan CDI standar kemudian dilanjutkan dengan menggunakan CDI nonlimiter.
Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan torsi dan daya yang dihasilkan oleh kedua CDI. Torsi dan daya yang dihasilkan dengan menggunakan CDI standar dan CDI nonlimiter pada putaran 3000, 4000, dan 5000 cenderung stabil, dan terjadi perbedaan torsi dan daya pada putaran 6000, 7000, dan 8000 rpm. Hal itu karena terjadi pembakaran yang sempurna, percikan api busi yang dihasilkan oleh CDI nonlimiter pada putaran 6000, 7000, dan 8000 rpm menghasilkan tegangan induksi yang lebih besar, sehingga mampu menghasilkan pembakaran yang optimal dan akibatnya torsi dan daya yang dihasilkan lebih besar